SUMEKS RADIO - Pada Desember 2025, kebutuhan pembiayaan tanpa agunan bagi aparatur sipil negara terus meningkat, terutama untuk PNS dan PPPK yang membutuhkan akses kredit cepat dan ramah cicilan. Dua bank terbesar yang menawarkan fasilitas tersebut adalah Bank BRI dan Bank Syariah Indonesia (BSI).
Keduanya menyasar segmen yang sama, namun menggunakan pendekatan berbeda: BRI dengan sistem konvensional, sementara BSI melalui skema syariah.
Secara umum, BRI dikenal unggul dari sisi proses pencairan yang cepat—maksimal tiga hari—dan tenor pinjaman yang cukup panjang hingga 15 tahun.
Di sisi lain, BSI menjadi pilihan bagi ASN yang mengutamakan cicilan lebih ringan dan tenor lebih panjang, bahkan mencapai 20 tahun, berkat penerapan margin syariah yang lebih stabil.
BACA JUGA:Cicilan Rp1,2 Juta untuk Pinjaman BRI Tanpa Agunan Rp100 Juta? Ini Simulasi BRIGuna Desember 2025
Meski begitu, dua produk ini sama-sama mensyaratkan dokumen standar seperti SK pengangkatan, slip gaji, dan harus berada pada skema payroll bank terkait.
Tabel Perbandingan Utama
| Aspek | BRI (BRIGuna Karya Non KUR) | BSI (Mitraguna Berkah) |
|---|---|---|
| Plafon Maksimal | Hingga Rp500 juta (tanpa agunan sampai Rp200 juta) | Rp10 juta – Rp500 juta (varian lain bisa mencapai Rp1,5 miliar) |
| Tenor Maksimal | 15 tahun | 20 tahun |
| Contoh Cicilan (Rp50 juta, 5 tahun) | Rp1,15 juta/bulan (bunga efektif 0,83%/bulan atau 9–10%/tahun) | Rp1,05 juta/bulan (margin syariah) |
| Sistem | Bunga flat sekitar 1,10%/bulan | Akad syariah (Al-Bai’, MMQ), bebas unsur riba |
| Proses | Digital, pencairan maksimal 3 hari | Digital, syarat ringan dan lebih sederhana |