Makanan pedas, tinggi lemak, serta minuman beralkohol dan berkafein bisa merangsang produksi asam lambung yang berlebihan.
Kebiasaan makan berlebihan dan berbaring segera setelah makan juga dapat memicu refluks asam.
Selain itu, faktor-faktor seperti kelebihan berat badan, merokok, dan kehamilan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya refluks asam.
Dampak Negatif pada Kualitas Hidup: Lebih Mendalam dari yang Terlihat
Dampak refluks asam terhadap kualitas hidup bisa sangat serius.
Meskipun gejalanya seringkali diabaikan sebagai masalah kecil, seperti nyeri ulu hati, dampaknya bisa jauh lebih meresahkan.
Rasa terbakar di dada yang terjadi secara berkala juga dapat mengganggu tidur, menghasilkan gangguan tidur kronis.
Gangguan tidur ini dapat mengakibatkan kekurangan energi, kesulitan fokus, dan perubahan suasana hati, yang berdampak pada kualitas hidup secara menyeluruh.
BACA JUGA:Rasakan Keajaiban dalam Memperbaiki Kesehatan Tubuh dengan Konsumsi Air Buah Ini, Yuk Cek Sekarang!
Pencegahan dan Pengelolaan Refluks Asam: Menuju Pencernaan yang Lebih Sehat
Beruntungnya, terdapat langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah dan mengelola refluks asam.
Mengatur pola makan dengan bijak, seperti makan dalam porsi lebih kecil dan menghindari makanan pemicu asam lambung, bisa membantu mengurangi risiko gejala.
Hindari berbaring setelah makan, dan pertimbangkan tidur dengan posisi kepala lebih tinggi untuk mengurangi risiko naiknya cairan lambung saat tidur.
Selain itu, penting juga untuk mengatasi faktor risiko seperti kelebihan berat badan dan merokok.
BACA JUGA:Lebih Memerhatikan Kesehatan Anda! Menghadapi Ancaman Penyakit Terkait Gaya Hidup dan Solusinya