Dalam Labirin Emosi, Menggali Lebih Dalam tentang Post Holiday Blues
SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Setelah liburan berakhir dan kembali ke realitas sehari-hari, seringkali perasaan cemas, sedih, atau bahkan kelelahan menghampiri.
Ini adalah fenomena yang dikenal sebagai "post holiday blues," suatu kondisi psikologis yang sering dirasakan oleh banyak orang setelah berlibur.
Namun, apa sebenarnya yang terjadi dalam diri kita selama fase peralihan ini? Bagaimana mekanisme perasaan tersebut bekerja dan bagaimana kita dapat mengatasi dampaknya?
Post holiday blues bukanlah gejala klinis yang serius, tetapi dapat memengaruhi kesejahteraan emosional dan fisik kita.
BACA JUGA:Mengatasi Pasca Liburan! 6 Strategi Membangkitkan Semangat dan Mengatasi Perasaan Negatif
Untuk memahami lebih dalam, mari kita menjelajahi perjalanan emosi yang terlibat. Saat liburan, kita terlibat dalam berbagai kegiatan yang memicu rasa senang dan bahagia.
Ketika kita menikmati liburan, otak kita melepaskan hormon bahagia seperti serotonin dan dopamin, yang memberikan perasaan puas dan euforia.
Namun, begitu liburan berakhir, aktivitas otak kita berubah drastis. Aktivitas yang sebelumnya melibatkan kegembiraan dan variasi tiba-tiba berubah menjadi rutinitas yang monoton.
Kekurangan stimulasi emosional ini dapat menyebabkan penurunan kadar hormon bahagia, yang pada gilirannya menyebabkan perasaan negatif seperti sedih, cemas, dan bahkan kehilangan semangat.
BACA JUGA:Strategi Efektif dalam Mengatasi Father Hunger, Membangun Pondasi Emosional yang Kuat untuk Anak
Peran Hormon dalam Perasaan