Hormon serotonin dan dopamin memainkan peran penting dalam mengatur suasana hati dan emosi kita.
Selama liburan, aktivitas yang kita lakukan, seperti menjelajahi tempat baru atau mencoba aktivitas menarik, merangsang pelepasan hormon ini.
Ketika liburan berakhir dan rutinitas kembali, aktivitas otak kita yang intens berkurang, menyebabkan penurunan kadar hormon bahagia ini.
Selain itu, gangguan dalam pola tidur dan makan yang sering terjadi selama liburan juga dapat mempengaruhi produksi hormon dan keseimbangan kimia otak kita, menguatkan perasaan negatif yang muncul selama post holiday blues.
BACA JUGA:Peran Vital Ayah dalam Pembentukan Identitas Anak
Strategi untuk Mengatasi Post Holiday Blues
Meskipun post holiday blues adalah fenomena umum, ada beberapa strategi yang dapat membantu mengatasi dampaknya:
-
Pengakuan Emosi: Mengakui dan merenung perasaan negatif adalah langkah pertama dalam penyembuhan. Memahami bahwa perasaan ini normal dan sementara dapat membantu Anda mengatasi mereka dengan lebih efektif.
-
Aktivitas Positif: Terlibatlah dalam aktivitas yang memberikan perasaan pencapaian dan kegembiraan. Ini dapat membantu merangsang pelepasan hormon bahagia dan mengalihkan perhatian dari perasaan negatif.
-
Polah Hidup Sehat: Memelihara pola tidur yang baik, makan makanan bergizi, dan berolahraga secara teratur dapat membantu menjaga keseimbangan hormon dan kesejahteraan emosional Anda.
-
Interaksi Sosial: Berbicara tentang perasaan Anda dengan orang-orang terdekat dapat memberikan dukungan emosional yang penting. Merasa didengar dan dipahami dapat membantu mengurangi perasaan kesepian dan sedih.
-
Merencanakan Masa Depan: Membuat rencana untuk masa depan, termasuk merencanakan liburan berikutnya atau mengambil bagian dalam kegiatan baru, dapat membantu Anda memiliki sesuatu yang dinantikan dan meningkatkan semangat Anda.
BACA JUGA:Memerangi Father Hunger, Peran Ayah dalam Membentuk Kecukupan Emosional Anak Sejak Dini
Pulih dan Berkembang
Post holiday blues adalah bagian normal dari transisi kembali ke rutinitas, dan dengan perencanaan dan perhatian yang tepat terhadap kesejahteraan mental dan fisik, Anda dapat pulih dengan cepat dan bahkan tumbuh dari pengalaman ini.
Penting untuk diingat bahwa perasaan ini akan mereda seiring waktu dan dengan dukungan yang tepat, Anda dapat menghadapi masa peralihan ini dengan semangat yang diperbaharui dan pandangan positif terhadap masa depan. *