Mereka memperkenalkan hiasan yang rumit, kain-kain mewah seperti sutra, dan perpaduan desain Persia-India yang menghasilkan gaya ikonik "zari" atau "zardozi".
BACA JUGA:Fakta Menarik Dibalik Kucing Tiga Warna: Keindahan Genetik Serta Mitos yang Tersebar
Di periode ini, Sari tak sekadar berfungsi sebagai pakaian, tapi juga menjadi media ekspresi artistik.
Berkembangnya jalur perdagangan dan interaksi budaya telah membawa pengaruh Sari melampaui batas-batas wilayah.
Sari merambah ke berbagai wilayah di India, masing-masing memberikan pakaian ini sentuhan yang unik.
Gaya Gujarati mencerminkan warna-warni cerah dan permainan cermin, sedangkan Bengali menekankan tekstur yang kaya dan hiasan.
BACA JUGA:Fakta Menarik Dibalik Kucing Tiga Warna: Keindahan Genetik Serta Mitos yang Tersebar
Sari pun mengalami evolusi untuk mengikuti perubahan peran perempuan dalam masyarakat.
Pada masa penjajahan Inggris, ketika pengaruh Barat merambah ke budaya India, Sari menjadi simbol tradisi dan perlawanan.
Wanita India, dengan pemimpin seperti Rani Laxmi Bai dan Sarojini Naidu, menjadikan Sari sebagai simbol kebanggaan dan persatuan nasional dalam perjuangan kemerdekaan mereka.
Di India pasca-kemerdekaan, Sari terus berubah mengikuti perubahan gaya hidup dan preferensi perempuan modern. Desainer menggabungkan kain, pola, dan gaya yang berbeda, menghasilkan interpretasi-intrpretasi baru dari pakaian klasik ini.
BACA JUGA:Inspirasi Outfit Nonton Bioskop yang Kece dan Cantik untuk Para Wanita Berhijab
Pesona Sari pun tak hanya terbatas di dalam negeri, tapi juga merambah panggung internasional, mengukuhkan posisinya sebagai karya budaya yang luar biasa.
Sekarang, Sari tak hanya sebatas pakaian.
Ia menjadi bukti hidup akan warisan, keahlian, dan keragaman India yang tak ternilai.
Dari sutra mewah di Selatan hingga alat tenun berwarna-warni di Utara, setiap Sari membawa banyak kisah teranyam di dalamnya.