Stagnasi Pasokan, Tetapi Kenaikan Harga Sewa: Perkembangan Menarik di Dunia Ritel Jakarta 2023

Senin 18-09-2023,02:30 WIB
Editor : hellen

Stagnasi Pasokan, Tetapi Kenaikan Harga Sewa: Perkembangan Menarik di Dunia Ritel Jakarta 2023

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Jakarta Property Highlight telah merilis laporan terbaru yang memberikan gambaran tentang performa sektor ritel di Jakarta selama semester pertama tahun 2023.

Meskipun tidak ada penambahan pasokan ritel baru dalam periode ini, berbagai faktor telah memengaruhi lanskap ritel ibu kota yang menarik perhatian.

Dari segi pasokan, laporan mengungkapkan bahwa tidak ada penambahan stok baru, sehingga total angka pasokan mal di Jakarta tetap stabil di angka 4.913.911 meter persegi.

Ini bisa menjadi kabar mengecewakan bagi mereka yang berharap akan adanya pertumbuhan dalam sektor ritel, tetapi ada alasan yang mendasari stagnasi ini.

BACA JUGA:Membangun Impian Anda, Panduan Memilih Mitra Konstruksi yang Tepat untuk Proyek Hunian Anda, Cek Langsung

Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap stagnasi ini adalah penundaan beberapa proyek ritel baru yang seharusnya masuk ke pasar dalam tiga tahun ke depan.

Penundaan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor eksternal seperti perubahan regulasi atau kondisi ekonomi yang tidak stabil.

Selain itu, penutupan seluruh gerai ritel Hypermart dan mulai masuknya tenant department store lokal maupun asing juga mempengaruhi angka pasokan ritel di Jakarta untuk semester pertama tahun 2023.

Perubahan ini menciptakan kekosongan dalam pasar ritel yang mungkin memengaruhi strategi bisnis berbagai pemangku kepentingan dalam industri ini.

BACA JUGA:Strategi Efisien Mengelola Anggaran Pembangunan Rumah Tanpa Mengorbankan Kualitas: Ini 6 Tips dan Triknya

Namun, tidak semuanya suram dalam laporan ini.

Meskipun tidak ada penambahan pasokan baru, laporan mencatat bahwa Jakarta akan menyaksikan kedatangan tiga proyek ritel baru pada akhir tahun ini.

Hal ini bisa menjadi angin segar bagi sektor ritel yang telah berjuang dengan stagnasi pasokan.

Dalam hal okupansi ruang ritel, laporan mencatat bahwa tingkat okupansi saat ini berada di kisaran 78,84 persen, yang relatif sama dengan tingkat okupansi tahun sebelumnya pada tahun 2022.

Meskipun ada harapan akan peningkatan okupansi seiring dengan datangnya proyek baru, fakta bahwa tingkat okupansi tetap stabil adalah hal yang menarik untuk dicatat.

BACA JUGA:Strategi Terbaik Mewujudkan Hunian Aman & Nyaman, Panduan Perencanaan Rumah yang Sukses

Tentu saja, yang paling mencolok adalah peningkatan harga sewa ruang ritel di Jakarta.

Harga sewa meningkat sebesar 3,8 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa pasar ritel tetap memiliki daya tarik bagi para pemilik properti.

Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat, menjelaskan bahwa ritel sewa tampaknya memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan ritel strata di Jakarta saat ini.

Dia mengatakan, "Kemampuan adaptasi ritel sewa terlihat lebih cepat dan mampu memenuhi level of requirement dari kebutuhan konsumen saat ini."

Kategori :