PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS): Rp1 triliun
PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA): Rp963,7 miliar
PT MD Pictures Tbk. (FILM): Rp918,7 miliar
PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM): Rp793,2 miliar
Rencana Stock Split Saham BBNI dan Potensi Kenaikan Harga Saham
Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) terus menunjukkan kenaikan, didorong oleh rencana stock split atau pemecahan harga saham.
Volume yang solid dari saham BBNI masih mendukung penguatan lebih lanjut, meskipun potensinya cenderung terbatas karena indikator seperti MFI dan Stochastic RSI menunjukkan sudah berada di zona overbought.
Money Flow Index (MFI) adalah osilator momentum yang mengukur arus masuk dan keluar uang dalam suatu aset, sedangkan Stochastic RSI adalah indikator yang menggabungkan konsep Stochastic Oscillator dengan data Relative Strength Index (RSI) untuk mengukur kekuatan dan momentum harga saham.
Keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 5,5 persen juga menjadi faktor positif bagi saham BBNI dan sektor perbankan secara keseluruhan.
Dalam hal target harga saham BBNI, Alrich Paskalis Tambolang, seorang Equity Research Analyst dari Phintraco Sekuritas, menyebutkan bahwa target resistance atau batas atas harga saham BBNI berada di kisaran Rp10.450 hingga Rp10.650.
Namun, ia juga mengingatkan investor untuk mewaspadai kemungkinan normal pullback jika penguatan saham terhenti di level tersebut.
Pullback adalah fase di mana harga saham yang sedang naik kembali turun menuju titik support atau batas bawah harga.
Demikianlah perkembangan pasar saham Indonesia selama 9 bulan pertama tahun 2023, dengan
Ikuti terus Sumeksradionews.online atau bisa klik di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan berita-berita lainnya.