Cuma Ini ! Hasil Pertanian Orang Banyu Asin Palembang Sebelum Indonesia Merdeka
SUMEKSRADIONEWS.ONLINE – Hasil pertanian, orang Banyu Asin Palembang sebelum Indonesia Merdeka, tidak banyak. Baik jenis maupun jumlahnya.
Mungkin itu sebabnya Banyu Asin dulu tak begitu dilirik oleh Belanda.
Merujuk data yang disampaikan J.F.P. Richter dalam Administratieve Indeeling Raport Nopens den Aanleg Yan Staatsspoorwegen in Zuid Sumatra yang terbit di Batavia tahun 1911, produksi pertanian di Banyu Asin hanya ada 4 jenis saja.
Mayoritas pertanian yang dihasilkan adalah padi.
Sedangkan yang lainnya adalah buah-buahan, jagung dan ubi. Banyaknya, padi 98.475 pikols atau sekitar 59 ton.
Buah-buahan yang dihitung dalam pieces ada 99.950. Sedangkan jagung 5.200 pikol atau sekitar 3 ton dan ubi 4.353 pikol atau 2,6 ton.
Padi terbanyak dihasilkan di Sungai Aren yaitu 22.375 pikols atau sekitar 13,5 ton, diikuti Rantau Bayur sebanyak 21.250 pikols atau 12,75 ton dan Suak Tape 17.625 pikols atau 10,5 ton.
Hasil pertanian Jagung hanya ada di 4 marga, yaitu Talang Kelapa sebanyak 350 pikols, Pangkalan Balai 3.350 pikols, Suak Tape 600 pikols, dan Rantau Bayur 900 pikols. Sedangkan 11 marga lainnya, nihil jagung.
Ubi terbanyak dari Talang Kelapa sebanyak 2800 pikols, diikuti Suak Tape 1500 pikols, dan Pangkalan Balai 55 pikols. 12 wilayah marga lainnya nihil.
BACA JUGA:Tahukah Kamu? Kalau Banyuasin Memiliki Sebutan Lain Sebelum Indonesia Merdeka, Penasaran? Cekidot!
Poduksi pertanian lainnya dalam wilayah Banyu Asin adalah Vruchten (Buah-buahan).
Di Suak Tape yang terbanyak yaitu 44.000 pc, diikuti Talang Kelapa tercatat 27.000 pc, Rantau Bayur 22.500 pc, Sungai Rengas 5000 pc, dan Pangkalan Balai 1.450 pc.
Saat ini, Banyu Asin yang sudah berkembang menjadi salah satu kabupaten di Sumatera Selatan itu, sudah mampu menghasilkan banyak produksi pertanian, kehutanan dan holtikultura.
Di bidang holtikurtura ada berbagai macam tanaman buah, sayuran, biofarmaka, dan tanaman hias.
Di bidang perkebunan, ada kakao, kopi, kelapa, kelapa sawit, dan karet.
Di bidang tanaman pangan, berkembangan tanaman padi ladang, padi sawah, ubi kayu, ubi jalar, palawija, dan kacang tanah.
BACA JUGA:Tingkatkan Digitalisasi, Pj Bupati Banyuasin Bakal Jadi Contoh Kabupaten Lain?
Produksi padi di Banyu Asin, merujuk data BPS Kabupaten Banyu Asin, ada 917.156,76 ton pada tahun 2020, kemudian di tahun 2021 mencapai 887 255,63 ton, dan di tahun 2022 mencapai 895.259,81 ton.
Seperti diinformasikan sebelumnya, Banyu Asin yang dalam literatur Belanda disebut Banjoeasin adalah bagian dari wilayah Dataran Rendah Palembang (Palembangsche Benedenlanden).
Di bawah kekuasaan seorang Controleur yang berkedudukan di Talang Betutu. Wilayah tersebut terdiri dari 15 marga dan 55 dusun.
Berapa jumlah orangnya? Totalnya hanya 33.000 orang.
Berikut rinciannya. Marga Talang Kelapa ibukotanya Talang Betutu, terdiri dari 5 dusun dengan luas wilayahnya 270 KM2, jumlah penduduk 1.707 orang.
Marga Pangkalan Balai ibukotanya Pangkalan Balai seluas 634,2KM2, jumlah penduduk 6.012 orang yang tersebar di 10 dusun.
BACA JUGA:Oh, Ternyata! Ini Tujuan Polres Banyuasin Ramai-Ramai Mengecek Kendaraan Dinas?
Kemudian marga Suak Tape yang luas wilayahnya 292,8 KM2 dan 6 dusun dengan kedudukan Pasirah di Lubuk Lancang berpenduduk 2901 orang. Marga Rimbo Asam yang cuma 2 dusun di wilayah seluas 428 KM2 itu orangnya berjumlah 1.310.
Selanjutnya Babat dengan 470 orang, Tanjung Laga 1.390 orang yang ada di 2 dusun seluas 265,2 KM2, Penuguan yang daerahnya paling luas di Banyu Asing dengan 2.792,8 KM2, penduduknya cuma 264 orang.
Gasing dengan luas wilayah 616 KM2, 3 dusun, dengan jumlah penduduk 1.607 orang. Muara Telang yang seluas 459 KM2, 4 dusun, pendudukanya 2.717 orang.
Sungsang pendudukanya 5.422 orang, Upang ada 2.186 orang, Sungai Rengas Trajen 1.256 orang.
BACA JUGA:Pj. Bupati Banyuasin Ajak Masyarakat Bergerak Bersama Cegah Karhutla, Jangan Ditunda!
Kemudian Marga Kumbang dengan ibukota di Telok Tenggirik ada 4 dusun di wilayah seluas 584,4 KM2, jumlah orangnya 1.434.