Waduh! IHSG Melemah 1 Persen Lagi di Tengah Sentimen Hawkish The Fed

Rabu 04-10-2023,09:59 WIB
Editor : Dio Nidas

Suku bunga yang tinggi memiliki dampak negatif terhadap biaya pinjaman yang lebih tinggi, yang dapat memengaruhi dunia usaha dan konsumen

Di sisi lain, beberapa pejabat The Fed memberikan pernyataan yang berbeda.

Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, mengatakan tidak ada urgensi bagi bank sentral untuk menaikkan suku bunga lagi, namun kemungkinan akan memakan waktu yang lama sebelum penurunan suku bunga dianggap tepat.

Sementara itu, Presiden Fed Cleveland, Loretta Mester, mengatakan dia terbuka untuk menaikkan suku bunga lagi, kemungkinan pada pertemuan bank berikutnya.

BACA JUGA:IHSG Diprediksi Mengalami Tren Bearish di Awal Pekan, Ini Saham Direkomendasikan oleh Analis!

Ratih Mustikoningsih, seorang Financial Expert dari Ajaib Sekuritas, memprediksi bahwa IHSG akan bergerak mixed cenderung melemah dalam kisaran 6.900 hingga 6.970.

Beberapa sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain datang dari dalam negeri, di mana indeks PMI manufaktur Indonesia periode September 2023 tercatat sebesar 52,3.

Angka ini turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 53,9, dan merupakan level terendah sejak Mei 2023.

Meskipun demikian, industri manufaktur domestik masih berada dalam fase ekspansi selama 25 bulan berturut-turut.

BACA JUGA:Rekor Tertinggi! IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) Masih Bergairah di Tahun 2023

Pemerintah juga mengumumkan alokasi Dana Insentif Daerah (DID) kepada Pemerintah Daerah (Pemda) dengan kinerja terbaik dalam pengendalian inflasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, masing-masing alokasi sebesar Rp1 triliun dan Rp3 triliun.

Selain itu, tambahan Dana Desa sebesar Rp2 triliun juga diberikan kepada 15.097 desa berprestasi di Indonesia.

Dari mancanegara, The Fed menyatakan bahwa tren suku bunga tinggi akan berlangsung lebih lama, bahkan kenaikan suku bunga lanjutan mungkin diperlukan jika data menunjukkan bahwa penurunan inflasi terhenti.

Akibat pernyataan tersebut, imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) tenor 10 tahun meningkat ke level 4,79 persen, mencapai yang tertinggi sejak 2007 (3/10/23).

BACA JUGA:Wow! Tren Pencatatan Saham Perdana di BEI pada 2023 Meningkat Pesat, Check This Out!

Sementara itu, tingkat pengangguran di kawasan Eropa pada periode Agustus 2023 turun menjadi 6,4 persen, mengalami penurunan dari bulan sebelumnya yang sebesar 6,5 persen.

Kategori :