Saya ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting," ujar Muning Munai dengan lembut, memandang seluruh warga yang hadir.
"Saya mendengar dan melihat sendiri bahwa sebagian besar dari kita melakukan perbuatan pemujaan dan penyembahan di bawah pohon kayuara," lanjut Muning Munai.
Penduduk desa mendengarkan dengan cermat.
"Perbuatan tersebut adalah perbuatan yang tidak benar.
Hal ini termasuk syirik, yaitu menyekutukan Allah," tegas Muning Munai.
Tidak ada yang berani membantah kata-kata pemimpin mereka.
Muning Munai melanjutkan, "Untuk mencegah agar perbuatan tersebut tidak terulang, bagaimana jika kita tebang pohon kayuara ini?"
Semua warga terdiam, tak ada yang membantah usulan tersebut.
"Saya setuju pohon itu ditebang," ucap salah satu warga.
Pendapat ini disetujui oleh banyak warga lainnya, yang mengangguk setuju.
Keesokan harinya, mereka memulai penebangan pohon kayuara.
Proses ini ternyata memakan waktu seharian penuh.