Mereka akan disuguhi dengan cerita-cerita lokal, mitos, dan legenda yang membentuk identitas dan warisan budaya kota ini.
Upacara ini bukan hanya tentang menyambut tamu, tetapi juga tentang menghargai dan merayakan kekayaan budaya Melayu yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
BACA JUGA:Sejarah dan Asal Usul Nama Desa Petaling Banyuasin, Sejak 1920 Sampai saat ini !
"Kirab Budaya": Persembahan Seni Tradisional Lokal
Selain "Rateb Mege," "Kirab Budaya" adalah upacara adat lainnya yang menampilkan warisan budaya Pangkalan Balai.
"Kirab Budaya" adalah sebuah perayaan seni tradisional lokal yang memadukan tarian, musik, dan kostum-kostum bersejarah.
Upacara ini diadakan secara rutin untuk memperingati berbagai acara penting, seperti Hari Kemerdekaan Indonesia, peringatan kelahiran nabi, atau bahkan peristiwa-peristiwa bersejarah lokal.
Upacara "Kirab Budaya" merupakan pesta seni yang menggabungkan berbagai aspek budaya Melayu dan lokal.
Pertunjukan ini melibatkan berbagai kelompok seni, termasuk grup tari tradisional, orkestra gamelan, dan pemain alat musik tradisional seperti angklung dan kulintang.
Selain itu, peserta "Kirab Budaya" mengenakan kostum-kostum indah yang mencerminkan berbagai aspek sejarah dan budaya Melayu.
Salah satu atraksi utama dalam "Kirab Budaya" adalah tarian-tarian tradisional yang dipentaskan oleh penari-penari lokal yang berbakat.
Tarian-tarian ini menggambarkan cerita-cerita klasik dan legenda yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Pangkalan Balai.
Setiap gerakan tari, setiap irama musik, dan setiap kostum memiliki makna mendalam yang menghubungkan masyarakat dengan akar budaya mereka.
BACA JUGA:Sejarah dan Asal Usul Nama Desa Mainan Banyuasin, Wow Bukan desa Kecil ini ! Mari kita Telusuri
Upacara Adat Lainnya di Pangkalan Balai