Meskipun Tari Putri Bekhusek adalah tarian yang tidak memiliki latar belakang agama yang kuat, pengaruh Islam dapat ditemukan dalam beberapa aspek budaya di sekitarnya.
BACA JUGA:Tugu Pahlawan XII Desa Petaling Banyuasin, Sejarah dan Perjuangan Para Pahlawan !
Ini termasuk etika, adat istiadat, dan bahkan musik pengiring yang digunakan dalam tarian ini. Pengaruh Islam dalam tarian ini menciptakan harmoni budaya yang menggabungkan unsur-unsur agama dan tradisi lokal.
Keindahan Gerakan Tari Putri Bekhusek
Tari Putri Bekhusek adalah tarian beregu yang menggambarkan seorang putri yang sedang bermain.
Tarian ini memancarkan keanggunan dan keindahan dalam setiap gerakannya.
Ketika menonton penampilan Tari Putri Bekhusek, penonton dapat merasakan kemurnian gerakan yang dipadukan dengan alunan musik yang menghanyutkan.
Gerakan dalam tarian ini menciptakan gambaran yang sangat jelas tentang seorang putri yang sedang mengekspresikan dirinya melalui tarian.
Setiap gerakan adalah ungkapan dari kebahagiaan dan keceriaan seorang putri yang tampil dalam keadaan yang penuh semangat.
BACA JUGA:Sejarah dan Asal Usul Nama Desa Petaling Banyuasin, Sejak 1920 Sampai saat ini !
Ketika penari bergerak dengan lemah lembut, seperti daun yang tersapu oleh angin sepoi-sepoi, atau saat mereka berputar dengan anggun seperti bunga yang mekar, penonton bisa merasakan keterhubungan antara penari dan alam.
Tari Putri Bekhusek membawa penonton ke dalam dunia yang indah dan penuh makna, di mana keindahan alam dan kebahagiaan manusia bersatu dalam harmoni yang memukau.
Filosofi Dibalik Tari Putri Bekhusek
Selain keindahan gerakannya, Tari Putri Bekhusek juga memiliki makna filosofis yang dalam.
Tarian ini tidak hanya menggambarkan seorang putri yang bermain, tetapi juga membawa pesan tentang kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat setempat, yaitu masyarakat Provinsi Sumatera Selatan.
Dalam konteks ini, Tari Putri Bekhusek menjadi simbol kebahagiaan dan kelimpahan.