Sejarah Rumah Pengasingan Bung Karno di Kota Bengkulu, Saksi Bisu Perjuangan seorang Pahlawan Besar!

Selasa 10-10-2023,19:10 WIB
Reporter : Eko Subakti
Editor : Eko Subakti

Sejarah Rumah Pengasingan Bung Karno di Kota Bengkulu, Saksi Bisu Perjuangan seorang Pahlawan Besar!

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Di tengah kota Bengkulu yang modern, terdapat sebuah bangunan bersejarah yang mengingatkan kita pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Rumah putih besar bergaya Eropa ini, dengan halaman rumput hijau luas yang mempesona, menjadi salah satu ikon penting dalam perjalanan sejarah bangsa.

Terletak di Jl Soekarno-Hatta nomor 8, RT 5 RW 2, Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, rumah bersejarah ini adalah saksi bisu perjuangan seorang pahlawan besar, Soekarno.

Dalam bangunan bersejarah dengan luas bangunan 162 meter persegi ini, Soekarno pernah diasingkan oleh penjajah Belanda.

BACA JUGA:Sejarah Minangkabau, Etnis Matrilineal Indonesia yang Kaya Akan Budaya dan Sejarah! Yuk Menambah Ilmu Bersama

Pengasingan ini terjadi pada tahun 1938 sampai 1942, setelah sebelumnya ia juga mengalami pengasingan serupa di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, dari tahun 1934 hingga 1938.

Bangunan ini merupakan cagar budaya nasional, dengan atap berbentuk limas yang khas, dikelilingi oleh pagar besi kokoh.

Desain eksterior bangunan ini sederhana dengan dinding polos, pintu masuk utama berdaun ganda, dan jendela berukuran besar yang menghiasi seluruh sisi bangunan.

Rumah pengasingan ini terdiri dari beberapa ruangan, termasuk teras, ruang tamu, beberapa kamar tidur, serta teras belakang yang luas.

BACA JUGA:Sejarah Minangkabau, Etnis Matrilineal Indonesia yang Kaya Akan Budaya dan Sejarah! Yuk Menambah Ilmu Bersama

Selain bangunan utama, terdapat juga bangunan penunjang di belakangnya, yang terdiri dari lima petak yang digunakan untuk kamar pembantu, kamar mandi, dapur, dan gudang.

Dalam rumah ini, terdapat sejumlah jendela kaca berukuran besar yang memungkinkan cahaya alami masuk ke dalam bangunan, menciptakan atmosfer yang terang benderang.

Soekarno pertama kali tiba di "Bumi Rafflesia" pada tanggal 14 Februari 1938, namun ia tidak langsung menempati rumah pengasingan ini karena sedang dalam tahap renovasi.

Kategori :