Kuala Lumpur, SUMEKSRADIO.disway.id- Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) mencatat kenaikan yang tajam pada Jumat (16/6), dengan lonjakan sebesar 6,31% dalam satu hari dan mencapai angka MYR3.743/ton.
Kenaikan ini membawa keuntungan bagi para pelaku pasar, yang senang menyaksikan harga CPO mengalami peningkatan selama empat hari berturut-turut, dengan total kenaikan mencapai 11,17% dalam seminggu.
Para analis pasar menyebutkan bahwa lonjakan harga CPO ini dipicu oleh kekhawatiran terhadap cuaca panas yang sedang melanda Amerika Serikat (AS).
Kondisi panas ini berdampak negatif terhadap produksi minyak nabati dan kedelai di AS, sehingga para pelaku pasar mengalihkan perhatian mereka ke minyak kelapa sawit sebagai alternatif yang lebih stabil.
Harga CPO telah mengalami kenaikan sebesar 8,27% selama sebulan terakhir, yang memberikan keuntungan bagi produsen terbesar minyak kelapa sawit di Malaysia, terutama perkebunan di Sabah.
Namun, perkebunan ini juga menghadapi tekanan akibat indikasi awal munculnya fenomena El Nino. Fenomena ini telah menyebabkan penurunan produksi dan memperburuk dampak dari pemupukan yang kurang optimal serta kekurangan tenaga kerja selama tiga tahun terakhir.
Di sisi lain, terdapat penurunan ekspor produk minyak sawit Malaysia dalam periode 1 hingga 15 Juni sebesar 16,6% dibandingkan dengan bulan Mei.
Surveyor kargo Intertek Testing Services dan AmSpec Agri Malaysia melaporkan penurunan ekspor sebesar 16,4%. Penurunan ini membatasi kenaikan harga CPO, sehingga diperlukan faktor-faktor lain yang lebih kuat untuk menjaga harga tetap naik.
Situasi serupa juga terjadi di Indonesia, produsen utama minyak kelapa sawit.
BACA JUGA:Kampanye pemilu kuartal IV/2023: Dorong Pertumbuhan Signifikan Saham-Saham Kapitalisasi Besar
Data dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menunjukkan bahwa ekspor Indonesia pada bulan April mengalami penurunan sebesar 1,93% secara tahunan, dengan total volume ekspor mencapai 2,13 juta metrik ton.
Untuk menjaga harga tetap stabil, pejabat Kementerian Ekonomi Indonesia, Musdhalifah Machmud, mengungkapkan rencana untuk menetapkan harga referensi minyak kelapa sawit mentah sebesar US$723,45 per metrik ton, yang merupakan penurunan dari harga saat ini, yaitu US$811,68 per ton.
Tidak hanya itu, India juga mengalami penurunan impor minyak kelapa sawit sebesar 14% pada bulan Mei dibandingkan bulan sebelumnya.