Jalur Transportasi Utama
Kabupaten Banyuasin, yang didominasi oleh daerah aliran sungai (DAS), ternyata merupakan jalur transportasi utama bagi kerajaan Sriwijaya pada masa lalu.
Gerbang utama transportasi kerajaan ini berlokasi di muara sungai dan laut sungai Musi, yang saat ini berada di wilayah Kabupaten Banyuasin.
Ini adalah pintu gerbang bagi kerajaan tersebut untuk berhubungan dengan dunia luar, dan penemuan ini membantu kita memahami lebih dalam tentang sejarah peradaban Sriwijaya.
Menjaga Warisan Sejarah
Penemuan kapal dan situs Mariana Banyuasin memunculkan pertanyaan tentang bagaimana warisan sejarah ini akan dijaga dan dilestarikan.
Upaya konservasi yang tepat dan pendanaan yang cukup diperlukan untuk memastikan peninggalan ini tetap utuh bagi generasi mendatang.
Penemuan ini juga mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan warisan sejarah untuk menjaga identitas dan budaya kita.
Oleh karena itu, kemungkinan besar peninggalan sejarah dari masa kejayaan Sriwijaya dapat ditemukan di wilayah Kabupaten Banyuasin, seperti yang dikemukakan oleh Bupati Banyuasin H Askolani melalui Kepala Bappeda Litbang Erwin Ibrahim.
Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan Melayu yang terletak di Pulau Sumatera dan memiliki pengaruh besar terhadap seluruh Nusantara.
Wilayah kekuasaan kerajaan ini mencakup Kamboja, Thailand, Semenanjung Malaya, bahkan hingga Pulau Jawa, yang membuatnya menjadi nama yang dikenal di seluruh Nusantara dan di mancanegara.
Penemuan situs pecahan kapal Sriwijaya di Banyuasin membuka peluang untuk menghidupkan kembali budaya ini, yang diharapkan dapat memiliki nilai budaya yang tinggi bagi Sumatera Selatan dan Indonesia.