Tradisi adat Sedulang Setudung, Warisan Budaya berharga di Kabupaten Banyuasin, Yok kita Telusuri !
SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Tradisi adat Sedulang Setudung di Kabupaten Banyuasin telah menjadi sebuah warisan berharga yang memperkaya kekayaan budaya Indonesia.
Di tengah arus modernisasi yang terus bergerak maju, desa-desa di Kabupaten Banyuasin, khususnya Desa Gelebak Dalam, telah memainkan peran penting dalam mempertahankan keaslian dan keberlanjutan tradisi ini.
Meskipun zaman terus berubah, Desa Gelebak Dalam telah berhasil memelihara keunikan dan kekhasan Sedulang Setudung sebagai bagian penting dari identitas mereka.
Merayakan Sedulang Setudung adalah cara bagi masyarakat setempat untuk tetap terhubung dengan akar budaya mereka, sambil mengingat dan merayakan kemurahan alam serta hasil bumi yang melimpah.
BACA JUGA:Legenda Kerajaan dan Putri Biyuku di Banyuasin, Kamu harus Tau nih !
Tradisi ini secara tradisional diadakan dalam rangka perayaan hari besar Islam.
Suasana penuh kehangatan dan kebersamaan meliputi setiap tahapannya, mulai dari persiapan hingga penyajian dan konsumsi hidangan yang terkandung di dalam tudung.
Salah satu aspek menarik dari prosesi adat Sedulang Setudung adalah ritus yang terkait dengan membuka dan menutup tudung.
Sebelum mengonsumsi hidangan yang disajikan, sebuah doa bersama dipimpin oleh seorang ustad atau ulama, menandakan rasa syukur dan permohonan berkah atas rezeki yang telah diterima.
BACA JUGA:Kisah Zaman dahulu di desa Rimba Terap: Cerita yang Perjuangannya Luar Biasa di BANYUASIN !
Kemudian, dengan cermat, tudung diangkat dengan hati-hati, sementara harus ditempatkan di belakang badan.
Setelah semua hidangan dihabiskan, tudung itu ditutup kembali dengan seksama, menandakan keteraturan dan penghargaan terhadap ritual yang dijalani.