Sedulang Setudung tidak hanya sekadar menyuguhkan hidangan-hidangan yang lezat, namun juga mencerminkan semangat gotong royong dan berbagi di antara sesama.
Dalam hidangan yang disajikan, terdapat beragam jajanan pasar, kue-kue tradisional yang lezat, dan makanan khas Nusantara yang memikat selera.
BACA JUGA:Mengenal Senjang, Sastra Lisan Budaya Ibukota Sekayu Musi Banyuasin Yang Memukau
Buah-buahan segar juga menjadi bagian tak terpisahkan dari tudung tersebut, menandakan keseimbangan antara manusia dan alam serta rasa syukur yang mendalam atas hasil bumi yang melimpah.
Ketertarikan masyarakat terhadap Sedulang Setudung tidak hanya didorong oleh rasa keterikatan dengan tradisi leluhur, tetapi juga oleh semangat untuk melestarikan kekayaan budaya lokal.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah setempat dan komunitas adat untuk menggalakkan pemahaman dan apresiasi terhadap warisan budaya ini, mulai dari pelibatan generasi muda hingga promosi wisata budaya yang bertujuan untuk memperkenalkan Sedulang Setudung kepada khalayak yang lebih luas.
Dengan demikian, Sedulang Setudung di Kabupaten Banyuasin bukan hanya sekadar sebuah tradisi adat, tetapi juga simbol kekayaan budaya dan semangat kebersamaan yang patut dilestarikan dan dipromosikan.
BACA JUGA:Legenda Kerajaan dan Putri Biyuku di Banyuasin, Kamu harus Tau nih !
Melalui upaya kolektif dalam memelihara dan mengembangkan tradisi ini, masyarakat Banyuasin dapat terus memancarkan keindahan dan keunikan budaya mereka kepada dunia.*