Namun, Dempo Awang tidak mengakui ibunya, dan ini menyebabkan sang ibu mendoakan hukuman atas anaknya.
Sebuah badai petir yang mendadak membuat kapal Dempo Awang tenggelam bersama isinya.
Masyarakat setempat percaya bahwa pasokan makanan yang menjadi Tanampo memiliki kekuatan mistis.
Warga meyakini bahwa Tanampo memiliki khasiat dan bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tanah ini hanya muncul saat air surut, biasanya pada bulan Agustus.
BACA JUGA:Desa Gajah Mati, Muba Sekayu Menyimpan Banyak Sejarah Misteri, Ini Ceritanya !
Tradisi konsumsi Tanampo menjadi bagian dari budaya dan sejarah Muba. Masyarakat datang ke sungai saat air surut untuk mengambil Tanampo.
Mereka percaya bahwa ini adalah warisan leluhur yang harus dilestarikan.
Terlepas dari skeptisisme, tradisi ini tetap kuat dan menarik perhatian peneliti budaya.
BACA JUGA:Mengenal Senjang, Sastra Lisan Budaya Ibukota Sekayu Musi Banyuasin Yang Memukau
Budaya Tanampo menggambarkan hubungan antara mitos dan praktik sehari-hari dalam masyarakat Muba.
Tanah yang dimakan sebagai obat-obatan mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan warisan budaya lokal yang unik.
Meskipun tradisi ini terlihat tidak biasa bagi banyak orang, ia memiliki makna yang mendalam dalam kaitannya dengan sejarah dan moral.*