3. Infeksi
Beberapa jenis rematik, seperti arthritis reaktif, dapat dipicu oleh infeksi bakteri atau virus.
Infeksi seperti klamidia atau salmonella dapat memicu respon autoimun yang akhirnya menyebabkan peradangan sendi.
Ini adalah contoh unik di mana faktor pemicu eksternal seperti infeksi dapat memicu perkembangan rematik.
Penting untuk mengobati infeksi dengan cepat dan efektif untuk mencegah perkembangan arthritis reaktif dan komplikasi lainnya.
4. Faktor Lingkungan
Paparan terhadap faktor lingkungan tertentu juga dapat meningkatkan risiko perkembangan rematik.
Misalnya, merokok telah terkait dengan peningkatan risiko osteoarthritis. Pajanan terhadap polusi udara atau bahan kimia tertentu juga dapat berperan dalam perkembangan kondisi rematik.
Faktor lingkungan dapat berbeda dari satu individu ke individu lainnya dan mungkin hanya berkontribusi pada sebagian kecil kasus rematik.
Meskipun demikian, kesadaran akan hubungan antara faktor lingkungan dan rematik penting untuk mencegahnya.
5. Usia
Risiko rematik juga terkait dengan usia. Beberapa jenis rematik, seperti osteoarthritis, lebih umum terjadi pada orang yang lebih tua.
Ini terkait dengan kerusakan yang terkait dengan penuaan pada sendi dan jaringan tubuh.
Faktor usia juga dapat memengaruhi perkembangan rematik autoimun, meskipun ini seringkali lebih kompleks karena melibatkan interaksi antara faktor usia dan faktor genetik atau autoimun.
BACA JUGA:Punya Diabetes? Inilah Mengapa Anda Harus Jatuh Cinta pada Brokoli
Jenis-Jenis Rematik yang Umum
1. Osteoarthritis (OA)
Osteoarthritis adalah salah satu jenis rematik yang paling umum.
Ini terjadi ketika tulang rawan sendi rusak dan aus, yang menyebabkan tulang menggesek satu sama lain.
OA umumnya terjadi pada sendi yang menerima beban berat, seperti lutut, pinggul, dan tulang belakang.
Usia dan faktor genetik seringkali memainkan peran dalam perkembangan OA.
2. Rheumatoid Arthritis (RA)
RA adalah contoh klasik rematik autoimun.