Lebih dari sekadar memasak dan berbagi cerita, tradisi neko menjadi wadah penting untuk mempererat hubungan sosial dan memperkuat identitas budaya lokal.
Dengan nilai-nilai gotong royong, kerjasama, dan kebersamaan yang dijunjung tinggi, kegiatan neko bukan sekadar proses rutin, melainkan sebuah perayaan kehidupan dan kebersamaan yang menggambarkan kekayaan budaya masyarakat Banyuasin.
Dalam era modern saat ini, meskipun telah terjadi perubahan signifikan dalam pola hidup dan budaya, tradisi neko tetap terus dilakukan oleh masyarakat Orang Melayu Banyuasin (OMB).
Dengan keterlibatan aktif generasi muda dalam menjaga dan meneruskan tradisi ini, warisan budaya ini dapat terus hidup dan menjadi sumber kebanggaan yang tak ternilai.
Masyarakat berharap bahwa kegiatan neko akan terus menjadi simbol kebersamaan yang memperkuat kohesi sosial dan kearifan lokal dalam menghadapi dinamika zaman yang terus berubah.*