Dengan pembentukan wilayah baru ini, dusun Suak sekarang dibagi menjadi dua dusun, yaitu Dusun Suak dan Dusun Pangkalan Balai.
Meskipun terjadi pemisahan administratif, kedua dusun tersebut tetap dipimpin oleh kepala dusun yang sama, yaitu Sahmad Bin Sahaji, yang juga dikenal dengan sebutan Gindo.
BACA JUGA:Mengapa Disebut Po-lin-fong? Sebutan Nama Kota Palembang Zaman Dahulu di Masa Kejayaan Abad ke-7 !
Kesultanan Palembang dan Pengaruhnya
Pada abad ke-17 Masehi, Palembang sudah memiliki sebuah kesultanan yang dikenal sebagai Palembang Darussalam. Kesultanan ini memiliki pengaruh yang kuat pada wilayah-wilayah sekitarnya, termasuk Sekayu.
Sultan pertama Kesultanan Palembang adalah Abdurrahman, yang memegang gelar Sultan Abdurrahman Amirul Mukmini Sayyidul Imam.
Kemudian, kesultanan ini diserahkan kepada putranya, Sultan Manssur, dan kemudian kepada cucunya, Sultan Mahmud Badaruddin.
Pemerintahan Tradisional dan Struktur Kepemimpinan
Dalam periode tersebut, kesultanan juga membentuk pemerintahan di daerah-daerah yang disebut Kadipaten Pedatuan, Gindo, Penggawo, dan berbagai jabatan dalam ranah agama seperti Penghulu, Ketip, Mudin, Lebai, dan Hulubalang.
Ini mencerminkan keragaman struktur pemerintahan dan budaya dalam wilayah tersebut serta cara kesultanan memperluas pengaruhnya.
BACA JUGA:5 Daftar Negara Paling Tua di Dunia, Jejak Peradaban yang Abadi Sejak Ribuan Tahun Lalu ! Ini dia Namanya
Arti dan Makna Nama Sekayu
Dari sejarah dan perubahan nama ini, kita dapat melihat bahwa nama Sekayu mengandung lebih dari sekadar identitas geografis.
Nama ini adalah jendela ke dalam masa lalu yang beragam dan kompleks, yang mencerminkan perkembangan wilayah tersebut selama berabad-abad.
Nama Sekayu, yang dulunya Suak, adalah saksi bisu perubahan dan evolusi dalam sejarah masyarakat setempat.
Ini adalah cerminan dari hubungan yang kuat antara pemerintahan kesultanan dan masyarakat lokal, serta bagaimana nama-nama dan wilayah berkembang seiring berjalannya waktu.
Asal nama Sekayu yang tampaknya sederhana ini mengungkapkan sejuta cerita dan sejarah yang mengagumkan.
BACA JUGA:Desa Jirak, Miliki Keindahan Alam dan Budaya Tersembunyi di Musi Banyuasin
Nama Suak yang berubah menjadi Sekayu adalah cerminan dari perjalanan sejarah wilayah ini, termasuk pertumbuhan penduduk, pembentukan dusun baru, pengaruh Kesultanan Palembang, dan struktur pemerintahan tradisional.
Nama Sekayu bukan hanya identitas geografis, tetapi juga sebuah jendela ke masa lalu yang beragam dan kompleks.
Ini menunjukkan bagaimana sejarah dan budaya lokal membentuk identitas suatu tempat, dan mengingatkan kita bahwa di balik setiap nama ada cerita yang menarik untuk diungkap. **