Teka-Teki Nama Sekayu: Mengungkap Asal-Usul Misterius dari Sebuah Kota yang Penuh Cerita, Asli Sini, Simak!

Teka-Teki Nama Sekayu: Mengungkap Asal-Usul Misterius dari Sebuah Kota yang Penuh Cerita, Asli Sini, Simak!

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Nama Sekayu adalah sebuah penanda geografis yang mungkin tidak segera mengundang perhatian banyak orang.

Namun, seperti banyak tempat di dunia, nama-nama kota dan desa sering memiliki akar sejarah yang mendalam dan makna yang menarik.

Di balik nama Sekayu yang tampaknya sederhana ini, terdapat cerita yang mengungkapkan asal-usulnya dan kontribusi signifikan dalam sejarah lokal wilayah tersebut.

Kisah asal nama Sekayu memperlihatkan bagaimana sebuah nama bisa menjadi pintu gerbang untuk memahami sejarah, budaya, dan perkembangan suatu tempat.

Asal-usul Nama "Sekayu"

Nama Sekayu berasal dari sebuah dusun yang disebut Suak.

Dusun Suak terletak di tepi Sungai Musi, yang menjadikannya pusat kehidupan masyarakat yang hidup sepanjang sungai ini.

BACA JUGA:Ini Peristiwa di Balik Pergantian Nama Jembatan Ampera: Dari Bung Karno ke Amanat Penderitaan Rakyat, Simak!

Namun, apa yang membuat nama Suak berubah menjadi Sekayu? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus menjelajahi sejarah dusun Suak dan peristiwa yang membentuk perubahan nama tersebut.

Dusun Suak dan Kepemimpinan Puyang Bupati

Dusun Suak, pada masa itu, dipimpin oleh seorang tokoh bernama Sahmab Bin Sahaji, yang dikenal sebagai Puyang Bupati atau Puyang Depati oleh masyarakat setempat.

Kepemimpinan Sahmab Bin Sahaji menandai era penting dalam sejarah dusun Suak.

Dalam peran tersebut, Puyang Bupati bertanggung jawab atas banyak aspek kehidupan di dusun, termasuk pembangunan dan pengelolaan sumber daya alam, serta menjaga ketertiban dan perdamaian di wilayah tersebut.

Pertumbuhan Penduduk dan Pembentukan Dusun Baru

Seiring berjalannya waktu, penduduk di dusun Suak terus berkembang.

BACA JUGA:Desa Guguk! Termasuk Nama Desa Unik dan Kaya di Musi Banyuasin, Mari Lihat Sejarahnya !

Dengan populasi yang semakin bertambah, para pemimpin dan kepala dusun setempat harus mencari solusi untuk mengakomodasi pertumbuhan ini.

Inisiatif untuk membentuk wilayah baru pun muncul.

Wilayah baru ini disekitar Lorong Pangeran dan diberi nama "Pangkalan Balai."

Sumber: