BACA JUGA:28 Oktober Hari Sumpah Pemuda, Berikut Sejarah dan Makna di Dalamnya !
Hingga saat ini, data statistik pada tahun 1990 menunjukkan bahwa sekitar 52,24% dari wilayah kota masih terendam oleh air.
Hal ini menggambarkan betapa air memainkan peran yang signifikan dalam kehidupan masyarakatnya.
Dengan kondisi tersebut, nenek moyang mereka memberikan nama "Palembang" yang merujuk pada tanah rendah yang sering tergenang air.
Kata "Pa" atau "Pe" dalam bahasa Melayu menunjukkan tempat atau keadaan tertentu, sedangkan "lembang" atau "lembeng" mengacu pada genangan air.
BACA JUGA:28 Oktober Hari Sumpah Pemuda, Berikut Sejarah dan Makna di Dalamnya !
Jadi, Palembang bisa diartikan sebagai tempat yang digenangi oleh air.
Namun, keunikan sejarah Palembang tidak berhenti di situ.
Legenda dan mitos seputar Sriwijaya menambah lapisan yang menarik dari sejarahnya.
Para pelaut dari berbagai belahan dunia, termasuk Cina, Arab, dan Parsi, memberikan gambaran yang berbeda-beda tentang keagungan kota ini.
BACA JUGA:28 Oktober Hari Sumpah Pemuda, Berikut Sejarah dan Makna di Dalamnya !
Kisah-kisah perjalanan mereka dipenuhi dengan keajaiban, dengan gambaran Kota Palembang sebagai tempat yang penuh dengan misteri dan kehidupan yang unik.
Pelaut-pelaut Arab dan Parsi menggambarkan sungai Musi di Palembang seperti sungai Tigris yang mengalir di tengah kota.
Kota ini, menurut mereka, begitu besar sehingga kokok ayam jantan terdengar tanpa henti, seolah-olah menyambut matahari terbit setiap pagi.