Di sisi lain, para pelaut Cina mencatat gambaran yang lebih realistis, menggambarkan bagaimana penduduk kota hidup di atas rakit tanpa harus membayar pajak.
BACA JUGA:28 Oktober Hari Sumpah Pemuda, Berikut Sejarah dan Makna di Dalamnya !
Sementara itu, pemimpin mereka tinggal di rumah-rumah yang bertiang di tanah kering.
Mereka menyebut Palembang sebagai "Po-lin-fong" atau "Ku-kang" sesuai dengan pengucapan dan aksara mereka.
Kejayaan Sriwijaya pada abad ke-7 dan ke-9 begitu megah, namun kejatuhan perlahan-lahan tak terelakkan.
Persaingan dengan kerajaan di Jawa, pertempuran dengan kerajaan Cola dari India, dan kemunculan kerajaan Islam di Nusantara, semuanya menjadi faktor penting dalam keruntuhan kejayaan Sriwijaya.
BACA JUGA:28 Oktober Hari Sumpah Pemuda, Berikut Sejarah dan Makna di Dalamnya !
Meskipun begitu, warisan kejayaan Sriwijaya masih terus tersimpan dalam jiwa dan sejarah kota Palembang, menjadi saksi bisu dari gemilangnya masa lalu yang tak terlupakan.
Kota Palembang, dengan segala keunikan sejarah dan legenda yang melekat padanya, telah menjadi lambang kekayaan budaya dan sejarah Indonesia yang memukau dunia.
Dengan usia yang panjang dan keunikan yang tak tertandingi, Palembang tetap menjadi destinasi yang menarik bagi para peneliti sejarah, wisatawan, dan siapa pun yang ingin memahami keindahan dan kekayaan sejarah Nusantara*