Menarik! 4 Anak Puyang Tegeri: Pionir Pembentukan Negeri Baru & Kisah Asal Nama Prabumulih di Sumatera Selatan

Selasa 31-10-2023,13:40 WIB
Editor : hellen

Menarik! 4 Anak Puyang Tegeri: Pionir Pembentukan Negeri Baru & Kisah Asal Nama Prabumulih di Sumatera Selatan


SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Sejarah sebuah kota sering kali menjadi bagian yang menarik untuk dipelajari, terutama ketika asal usul nama kota tersebut mengandung cerita dan makna yang unik.

Kota Prabumulih di Sumatera Selatan, Indonesia, adalah salah satu contoh yang menarik.

Meskipun banyak yang mengira bahwa nama kota ini terkait dengan "Raja Pulang" atau bukit ketinggian, kenyataannya, asal nama Prabumulih terkait dengan kisah yang jauh lebih menarik.

Mari kita menggali lebih dalam ke dalam sejarah kota ini, memahami makna nama Prabumulih, dan bagaimana kota ini terbentuk.

  • Kisah tentang Empat Anak Puyang Tegeri

Sejarah asal nama Prabumulih bermula pada zaman yang sudah lama berlalu.

BACA JUGA:Palembang, Kota Mempesona di Sumatera! Kisah Menarik Jembatan Ampera yang Mencerminkan Sejarah & Persatuan

Di masa itu, ada sebuah keluarga yang disebut "puyang Tegeri."

Keluarga ini memiliki empat orang anak, yang masing-masing bernama Ninggun, Dayan, Resek, dan Jami.

Mereka adalah pionir dalam pembentukan sebuah negeri baru, dan cerita ini menjadi dasar bagi asal nama Prabumulih.

Kisah ini diceritakan oleh seorang tokoh adat dan sesepuh di Prabumulih yang bernama Senanjat.

Dia membagikan pengetahuannya tentang bagaimana empat anak puyang Tegeri meminta izin untuk membangun atau membuka negeri baru.

Ini adalah tahap awal dalam perjalanan menuju pendirian Prabumulih yang kita kenal saat ini.

  • Pemilihan Lokasi dan Upacara Tradisional

Setelah mendapatkan izin untuk membangun negeri baru, empat anak puyang Tegeri harus memilih lokasi yang cocok.

BACA JUGA:Pemulutan di 'OI', Punya Cerita! Selain Misteri Nama, Ada Asal Usul Pawang Buaya yang Melegenda, Cek Kisahnya!

Mereka memutuskan untuk membangun di titik nol kota Prabumulih, yang sekarang menjadi pusat kota. Pilihan lokasi ini penting, dan tindakan mereka selanjutnya mencerminkan keyakinan dan tradisi adat yang kuat.

Saat itu, lokasi tersebut masih berupa hutan belantara yang belum tersentuh.

Kategori :