Mau Tau! Nama Lain & Sejarah Bekasam, Hidangan Tradisional Indonesia, Terutama di Daerah Miliki Musim Ikan

Rabu 01-11-2023,10:36 WIB
Editor : hellen

Mau Tau! Nama Lain & Sejarah Bekasam, Hidangan Tradisional Indonesia, Terutama di Daerah Miliki Musim Ikan

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Berbagai penjuru dunia, makanan fermentasi adalah bagian penting dari warisan kuliner yang kaya.

Salah satu makanan fermentasi yang unik dan berbeda adalah Bekasam, sebuah hidangan tradisional yang berasal dari Indonesia.

Bekasam adalah produk fermentasi ikan yang telah menjadi bagian integral dari masyarakat di daerah-daerah tertentu di Indonesia, terutama di daerah yang memiliki musim ikan.

Nama Lain dan Sejarah Bekasam

Nama "Bekasam" mungkin tidak dikenal secara luas di seluruh Indonesia, dan beberapa orang mungkin lebih mengenalnya dengan nama lain seperti "Sam-sam" atau "Se-sam."

BACA JUGA:Asal-usul Perkeretaapian di Indonesia! Mengungkap Jejak Perkembangan Infrastruktur Transportasi

Ini adalah contoh dari beragam kosakata lokal yang digunakan untuk menyebut hidangan ini di berbagai daerah.

Bekasam sendiri adalah produk ikan yang telah melalui proses fermentasi, dan namanya dapat bervariasi tergantung pada bahasa daerah.

Proses pembuatan Bekasam telah menjadi bagian dari warisan kuliner di Indonesia dan banyak daerah di mana ikan merupakan bagian penting dari pola makan sehari-hari.

Bekasam digunakan sebagai lauk makan, yang berarti ia biasanya disajikan bersama dengan nasi.

Selain itu, Bekasam adalah salah satu cara tradisional mengawetkan ikan, yang telah menjadi praktik umum di daerah dengan musim ikan yang berbeda-beda.

Musim Ikan dan Pengawetan Tradisional

Musim ikan adalah fenomena alam yang terjadi pada waktu-waktu tertentu dalam setahun ketika ikan melimpah di sungai dan perairan sekitar.

BACA JUGA:Rahasia Terkubur Selama Dekade: Sejarah Tersembunyi Jembatan Ampera yang Nyaris Tak Pernah Ada, Ini Ceritanya!

Di Indonesia, di mana banyak komunitas hidup dekat dengan sungai dan laut, musim ikan adalah saat-saat penting.

Pada masa lalu, ketika fasilitas pendingin terbatas, orang-orang di daerah tersebut menghadapi masalah pengawetan ikan.

Pada zaman dahulu, tidak banyak orang yang menjual ikan segar saat sedang musim ikan.

Ini karena semua orang di masyarakat juga memiliki banyak ikan pada saat tersebut, dan tidak ada pelanggan yang akan membeli ikan dalam jumlah besar.

Di samping itu, infrastruktur transportasi yang terbatas membuat sulit untuk mengirim ikan ke luar kampung. Kondisi ini berarti ikan harus diolah dan diawetkan untuk menghindari pembusukan.

Pengawetan ikan adalah kunci untuk memastikan bahwa ikan tetap dapat dimakan dan tidak terbuang.

Kategori :