Keberhasilan nelayan dalam menangkap ikan dan hasil laut lainnya sangat memengaruhi kehidupan desa.
Kehidupan nelayan di Teluk Punggur dipenuhi dengan kebiasaan, tradisi, dan kepercayaan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
BACA JUGA:SUKALALI Desa dengan Nama Unik yang Mengundang Tawa dari Muba
Para nelayan memahami dengan cermat siklus alam, seperti pasang surut laut, dan tahu kapan waktu yang tepat untuk melaut.
Pengetahuan mendalam ini tidak hanya berdampak pada ketersediaan hasil laut, tetapi juga menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Teluk Punggur.
Perkakas tradisional yang digunakan oleh para nelayan di desa ini juga merupakan bagian tak terpisahkan dari warisan budaya mereka.
Jaring, perahu kayu, dan alat tangkap ikan lainnya adalah contoh peralatan sederhana yang efektif digunakan oleh nelayan.
Keterampilan ini diajarkan dari satu generasi ke generasi berikutnya, menjaga warisan budaya yang kaya dalam penggunaan teknologi tradisional dalam menangkap ikan.
BACA JUGA:Nama Desa yang Bikin Tawa! 10 Desa Lucu di Kecamatan Sungai Keruh, Muba
Makanan laut adalah bagian integral dari hidup masyarakat Teluk Punggur.
Ikan, udang, kerang, dan berbagai jenis seafood menjadi pilihan utama dalam masakan sehari-hari.
Masyarakat desa memiliki resep-resep tradisional yang lezat yang diwariskan dari nenek moyang mereka.
Keahlian dalam memasak dan mengolah hasil tangkapan mereka mencerminkan hubungan yang mendalam antara masyarakat dan laut.
Selain sebagai mata pencaharian, laut memiliki makna spiritual yang kuat bagi masyarakat Teluk Punggur.
Ritual dan upacara yang berkaitan dengan pergi melaut dan pengabdian kepada para dewa laut sering dilakukan.