Pulau Kemaro! Delta Kecil di Tengah Sungai Musi, Sumatera Selatan - Sejarah Menarik Membawa Kita ke Masa Lalu

Kamis 02-11-2023,23:31 WIB
Editor : hellen

Pulau Kemaro! Delta Kecil di Tengah Sungai Musi, Sumatera Selatan - Sejarah Menarik Membawa Kita ke Masa Lalu

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Pulau Kemaro, sebuah delta kecil yang terletak di tengah Sungai Musi, adalah salah satu destinasi menarik di Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia.

Pulau ini memiliki nilai sejarah dan religius yang sangat penting, terutama selama perayaan Cap Go Meh, yang membuatnya menjadi tempat yang penuh keunikan dan daya tarik.

Mari kita jelajahi lebih dalam tentang Pulau Kemaro, sejarahnya, dan apa yang membuatnya begitu istimewa.

Letak Geografis Pulau Kemaro

Pulau Kemaro terletak sekitar 6 kilometer dari pusat Kota Palembang, yang merupakan ibu kota Provinsi Sumatera Selatan.

BACA JUGA:682 Masehi! Prasasti Kedukan Bukit: Bukti Usia Kota Palembang Luar Biasa, Salah Satu Kota Tertua di Indonesia

Pulau ini terletak di tengah Sungai Musi, salah satu sungai terbesar di Sumatera Selatan.

Sungai Musi adalah jalur air utama yang membagi Kota Palembang menjadi dua bagian, yaitu Seberang Ilir (seberang sungai hilir) dan Ulu (seberang sungai hulu).

Pulau Kemaro adalah salah satu dari beberapa pulau kecil yang tersebar di Sungai Musi.

Meskipun ukurannya tidak terlalu besar, pulau ini memiliki sejarah yang kaya dan nilai religius yang sangat penting bagi beberapa kelompok masyarakat, terutama etnis Tionghoa.

Sejarah Pulau Kemaro

Pulau Kemaro memiliki sejarah yang panjang dan menarik.

BACA JUGA:Permata Tersembunyi di Jawa Barat! Inilah Budaya & Sejarah Unik Desa Siluman, Menarik untuk Anda Ketahui!

Salah satu cerita paling terkenal yang terkait dengan pulau ini adalah kisah cinta antara seorang pangeran Tionghoa bernama Tan Bun An dan seorang putri dari Kerajaan Palembang yang bernama Siti Fatimah.

Menurut legenda, Tan Bun An adalah seorang pangeran dari "Negeri Tirai Bambu" (sebuah sebutan untuk Tiongkok) yang datang ke Palembang pada abad ke-14.

Pangeran ini jatuh cinta pada Siti Fatimah, putri raja Palembang, dan ingin mempersuntingnya.

Namun, pernikahan mereka harus dihadapi dengan berbagai ujian dan tantangan.

Salah satu tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah membangun jembatan yang menghubungkan Pulau Kemaro dengan daratan utama.

Kategori :