Saham-saham Bank Digital Menguat Signifikan Didorong oleh The Fed, Apa Saja? Cek Sekarang!

Senin 06-11-2023,10:25 WIB
Editor : Dio Nidas

Namun, para analis yang mengkaji bank digital dengan modal yang solid, risiko yang terdiversifikasi, dan terintegrasi dengan ekosistem, percaya bahwa bank-bank ini akan mampu bertahan terhadap potensi kenaikan NPL (Non-Performing Loans).

BACA JUGA:Melonjaknya Indeks Bisnis-27 dan Rahasia Kesuksesan Saham Jangka Panjang, Saham TOWR dan MAPI Teratas!

Bank Jago (ARTO) mendapat sorotan positif dalam hal kemampuan mengelola kualitas asetnya.

JPMorgan, salah satu lembaga analis, berpendapat bahwa ARTO dapat mengelola risiko dengan baik melalui diversifikasi mitra penyaluran kredit.

Mereka menyatakan, "Jago saat ini sudah mampu mengelola kredit, kualitas aset, dan pinjaman kemitraan meskipun terdapat beberapa risiko.

Manajemen risiko ini memberi kami keyakinan bahwa bank akan mampu melakukan eskalasi, sehingga kami OW [overweight] pada saham tersebut."

BACA JUGA:OJK Terbitkan Aturan Batasan Bunga Fintech yang Lebih Rendah. Ini Penjelasannya...

Kemampuan ARTO dalam mengelola kualitas aset juga menjadi perhatian Yuanta Sekuritas.

Dalam laporan risetnya, tim riset menulis bahwa kualitas kredit yang lebih terjaga turut menurunkan beban kredit.

Mereka mencatat bahwa "biaya kredit dapat diturunkan menjadi hanya 3,2% pada kuartal III/2023 dari 4,7% pada kuartal III/2022 dan puncaknya sebesar 6,2% pada kuartal II/2022."

Merespons perbaikan kualitas aset pada ARTO, para analis memberikan pandangan yang positif untuk harga sahamnya.

BACA JUGA:Respon Indonesia Terhadap Ancaman Dana Asing: Mengapa Keputusan The Fed Menjadi Sorotan Utama?

JPMorgan memberikan rating overweight atau setara dengan beli saham ARTO dengan target harga Rp 2.700, sementara Ciptadana Sekuritas merekomendasikan pembelian dengan target harga Rp 2.800.

Dengan demikian, saham-saham bank digital seperti ARTO terus menarik perhatian pasar dengan potensi pertumbuhan yang kuat.

Kategori :