Gempa Bumi dan Tsunami Samudra Hindia 2004! Mengulas Kembali Memori Tragis yang Mengguncang Dunia
SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Pada pagi hari Minggu, 26 Desember 2004, pukul 07:58:53 WIB, dunia menyaksikan sebuah tragedi alam yang menggetarkan hati.
Gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Samudra Hindia, lebih dikenal sebagai Gempa Bumi dan Tsunami Aceh, meninggalkan jejak kehancuran yang tak terlupakan.
Episentrum gempa terletak di lepas pantai barat Sumatra, Indonesia, memicu gelombang tsunami mematikan dan merenggut nyawa sebanyak 230.000-280.000 jiwa di 14 negara.
Guncangan gempa mencapai skala 9.1–9.3 dalam Skala Kekuatan Momen, disertai dengan intensitas Mercalli IX (Hebat).
BACA JUGA:Asal Usul Rendang dan Sejarah Perjalanannya Dari Minangkabau Hingga di Kenal Oleh Seluruh Dunia
Gempa megathrust bawah laut ini dipicu oleh dorongan Lempeng Hindia ke bawah oleh Lempeng Burma, menciptakan tragedi yang tak terduga.
Tsunami setinggi 30 meter menerjang pesisir daratan sepanjang Samudra Hindia, menghancurkan permukiman dan meninggalkan luka yang sulit sembuh.
Gempa ini menjadi yang terbesar ketiga yang pernah tercatat di seismograf, setelah Gempa Bumi Valdivia 1960 dan Gempa Bumi Alaska 1964.
Durasi patahan terpanjang sepanjang sejarah tercatat antara 8,3 hingga 10 menit.
BACA JUGA:Legenda Antu Ayek di Sungai Musi Sumatera Selatan
Guncangan ini bahkan membuat seluruh planet Bumi bergetar sejauh 1 sentimeter, memicu aktivitas gempa di berbagai wilayah, termasuk Alaska.
Episentrumnya terletak antara Pulau Simeulue dan Sumatra, menciptakan kekacauan tak terduga.