Dampak kehancuran yang luar biasa tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, tetapi juga oleh negara-negara seperti Sri Lanka, India, dan Thailand.
Indonesia menjadi negara yang paling parah terdampak, dengan ribuan nyawa melayang dan sejumlah besar permukiman pesisir yang tenggelam dalam gelombang maut.
BACA JUGA:Jejak Sejarah Kantor Wali Kota Palembang Disebut Kantor 'Ledeng', Bangunan dan Struktur Unik !
Kehancuran ini memberikan pelajaran berharga tentang kerapuhan manusia di hadapan kekuatan alam.
Penderitaan masyarakat dan negara terdampak mendorong solidaritas internasional.
Negara-negara dari berbagai penjuru dunia bersatu untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
Total sumbangan kemanusiaan dari masyarakat internasional melebihi US$14 miliar pada tahun 2004.
BACA JUGA:5 Watak dan Ciri Khas Asli Orang Palembang, Unik dan Tegas! Pengen Tau, Cek Disini !
Bantuan ini tidak hanya berupa bantuan finansial, tetapi juga bantuan logistik, peralatan medis, dan dukungan psikologis untuk membantu korban bertahan dan memulihkan kehidupan mereka.
Peristiwa ini dikenal dalam dunia penelitian sebagai Gempa Bumi Sumatra-Andaman.
Tsunami yang menyusulnya mendapat berbagai julukan, mencerminkan kedahsyatan dan dampak global yang dihasilkan oleh peristiwa ini.
Tsunami Samudra Hindia 2004, Tsunami Asia Selatan, Tsunami Aceh, Tsunami Indonesia, Tsunami Natal, dan Tsunami Hari Boxing menjadi sebutan yang mencerminkan kedahsyatan momen itu.
Memori tragis ini tidak hanya meninggalkan bekas luka di bumi, tetapi juga merubah pandangan dunia terhadap mitigasi bencana.
Berbagai negara mulai meningkatkan perhatian terhadap sistem peringatan dini dan infrastruktur yang dapat mengurangi dampak bencana alam serupa di masa depan.