Menilik Gebrakan BEI: Antara Rekor IPO 2024 dan Tantangan Menuju 100 Emiten
SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk mengevaluasi atau memperketat syarat-syarat bagi calon emiten yang akan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Utama BEI, Iman Rachman, yang mengungkapkan bahwa target IPO pada tahun 2024 ditetapkan sebanyak 62 emiten.
jumlah yang lebih rendah dibandingkan dengan capaian tahun ini yang mencapai 77 emiten per 10 November 2023.
Iman menjelaskan bahwa meskipun BEI telah mencatat rekor jumlah emiten terbanyak sejak tahun 1990 dengan 77 perusahaan.
BACA JUGA:Rupiah Melemah Siang ini 0,16%, bearish ke level sekitar seminggu terendahnya.
mencatatkan saham dan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp53,84 Triliun per 10 November 2023, pihaknya tidak berencana untuk memperketat syarat bagi emiten IPO.
Hingga saat ini, terdapat 28 perusahaan yang masih menunggu giliran dalam pipeline pencatatan saham BEI.
Meskipun BEI mencatatkan prestasi dengan jumlah emiten tertinggi, Iman menyatakan bahwa mencapai target 100 emiten hingga akhir tahun 2023 tidak mungkin terjadi.
Oleh karena itu, 28 emiten yang masih dalam antrean kemungkinan akan bergeser ke tahun depan.
"Sekarang kan sudah 77 emiten, kalau untuk 100 emiten mungkin belum bisa, ini kan sudah November. Di pipeline 28 kira-kira masih bisa digeser ke tahun depan," ungkap Iman.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan rencananya untuk mengevaluasi sistem IPO BEI sebagai respons terhadap maraknya saham yang masuk dalam pantauan khusus.
OJK juga mengantisipasi jumlah emiten baru yang sedang dipantau khusus oleh BEI karena dinilai tidak likuid dan berpotensi delisting dari Bursa.