Perusahaan ini kemudian berganti nama menjadi PT Barito Pacific Lumber.
BACA JUGA:Depok Viral! Aksi Debt Collector Gadungan Bawa Motor Kabur dengan Modus ini, Begini Kronologinya !
Keberhasilan Prajogo tidak berhenti di bisnis kayu. Pada tahun 1993, perusahaannya go public dan berganti nama menjadi Barito Pacific, setelah mengurangi bisnis kayunya pada tahun 2007.
Berkembangnya bisnisnya mencakup berbagai sektor, termasuk petrokimia, minyak sawit mentah, dan properti.
Pada tahun 2007, Barito Pacific mengakuisisi 70% saham perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Pada 2011, Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia, menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia.
Ketertarikan Prajogo pada energi terbarukan tercermin dalam akuisisi saham perusahaan energi terbarukan Barito Renewables Energy (BREN) pada Oktober 2023.
Kinerja gemilang BREN yang mencatatkan lonjakan saham sebesar 435% sejak go public pada Oktober 2023, memberikan kontribusi signifikan pada peningkatan kekayaan Prajogo.
Bukan hanya BREN, Prajogo juga berhasil meraih kesuksesan melalui emiten lainnya, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).
Saham CUAN melonjak 145% dalam waktu satu bulan, membawa peningkatan kekayaan Prajogo menjadi yang terkaya di Indonesia.
BACA JUGA:Depok Viral! Aksi Debt Collector Gadungan Bawa Motor Kabur dengan Modus ini, Begini Kronologinya !
Keberhasilan Prajogo Pangestu tidak hanya sekadar sebuah kisah inspiratif, tetapi juga mencerminkan kemampuan visioner dan keberanian dalam mengambil risiko yang besar.
Dari seorang sopir angkot, Prajogo telah membuktikan bahwa dengan tekad dan kerja keras, seseorang dapat meraih puncak kesuksesan di dunia bisnis.*