Tersembunyi dari Pandangan Dunia Luar! Telusuri Jejak Sejarah Misterius Kota Gaib Kalimantan: Modern & Memikat

Selasa 21-11-2023,01:00 WIB
Editor : hellen

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Saranjana pernah terdaftar dalam peta-peta kuno, seperti peta Salomon Muller 1845, peta Isaac Dornseiffen 1868, dan kamus Pieter Johannes Veth 1869.

Bukti-bukti ini memberikan dimensi sejarah pada keberadaan Saranjana, menunjukkan bahwa kota ini bukanlah semata-mata imajinasi atau legenda belaka.

Berdasarkan penelitian, ditemukan bahwa Saranjana terletak di wilayah Kalimantan Selatan, tepatnya di Desa Oka-oka, Kecamatan Pulau Laut Kelautan, Kotabaru.

Lokasi ini menjadi pusat perhatian, sekaligus menimbulkan beragam versi dan interpretasi mengenai letak pasti Saranjana.

Menariknya, lokasi yang dianggap tak kasat mata ini ternyata memiliki koordinat yang dapat diidentifikasi dalam konteks geografis wilayah Kalimantan.

BACA JUGA:4 Pantun Sekayu Romantis, Lucu, dan Sindiran!

Namun, tidak ada konsensus mengenai lokasi pasti Saranjana, dan inilah yang menjadi salah satu aspek misterius yang menarik perhatian banyak orang.

Sejarawan Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Mansyur, dalam jurnalnya yang berjudul "Saranjana in Historical Record: The City's Invisibility in Pulau Laut, South Kalimantan," mengungkapkan bahwa ada beragam versi mengenai lokasi Saranjana.

Versi pertama menunjukkan bahwa Saranjana berada di Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Sementara versi kedua menyebutkan bahwa kota ini terletak di Teluk Tamiang, Pulau Laut.

Versi ketiga lebih tegas dalam menyebutkan bahwa wilayah Saranjana ada di sebuah bukit kecil di Desa Oka-oka, Kecamatan Pulau Laut Kelautan, Kalimantan Selatan, yang berbatasan langsung dengan laut, menciptakan potensi sebagai destinasi wisata.

BACA JUGA:Musi Banyuasin Masuk Provinsi Sumatera Selatan, Ini Alasannya!

Namun, tempat ini dianggap angker oleh penduduk sekitar, menambah misteri yang melingkupi keberadaan Saranjana.

Selain lokasi yang ambigu, keberadaan Saranjana juga terkait dengan legenda Gunung Sebatung.

Kisah ini memperkaya narasi sejarah dan spiritual masyarakat Kalimantan, menciptakan hubungan antara dua entitas yang tampaknya terpisah.

Legenda ini menceritakan tentang Raja Pakurindang yang memiliki dua anak, Sambu Ranjana dan Sambu Batung, yang sering bertengkar.

Raja Pakurindang ingin mengakhiri pertikaian antara kedua putranya dengan membagi wilayah kekuasaan.

Sambu Batung menguasai alam manusia dan menjadi Gunung Sebatung, sementara Sambu Ranjana memilih jalan lain.

BACA JUGA:50 Kosa-kata Bahasa Asal Musi Banyuasin Apa Saja? Yuk, Kita Pahami!

Ia membangun Kota Saranjana di alam gaib, sebuah kota yang tersembunyi dari pandangan dunia.

Hubungan antara Saranjana dan Gunung Sebatung memberikan dimensi spiritual dan mitologis pada keberadaan kota gaib ini, mengaitkannya dengan alam dan kebijaksanaan nenek moyang.

Meskipun misteri dan keberadaan Kota Gaib Saranjana terus menjadi subjek diskusi dan penelitian, faktanya menciptakan daya tarik yang tak terbantahkan.

Kategori :