Inilah 9 dari 18 Dusun di Kayuagung, Sumsel: Ternyata Miliki Nama Unik & Kisah Menarik. Ayo Telusuri!

Selasa 21-11-2023,02:00 WIB
Editor : hellen

Dusun ini dinamai setelah sosok yang memimpin pembangunan dusun, yaitu si Mangun.

Kata "Jaya" ditambahkan untuk mencerminkan keberhasilan dan kejayaan yang dicapai dalam proses pembentukan dusun tersebut.

BACA JUGA:4 Pantun Sekayu Romantis, Lucu, dan Sindiran!

4. Sida Kersa

Sida Kersa, dengan penamaan yang terkesan misterius, sebenarnya memiliki asal-usul yang berkaitan dengan penggunaan tempat tersebut sebagai tempat penghukuman pada masa lalu.

Dalam bahasa Kayuagung, orang yang dihukum disebut "Dersa."

Kata ini kemudian mengalami perubahan seiring berjalannya waktu dan generasi, hingga akhirnya menjadi Sida Kersa, yang tetap mencerminkan sejarah pahit tempat tersebut.

5. Jua-Jua

Jua-Jua, nama lain yang menarik, berasal dari nama ikan Juwa-juwa, sejenis ikan seluang.

Seiring waktu, penyebutan asli mengalami perubahan hingga menjadi Jua-Jua, menciptakan identitas yang unik untuk dusun ini.

BACA JUGA:Musi Banyuasin Masuk Provinsi Sumatera Selatan, Ini Alasannya!

6. Kayuagung

Kayuagung, pusat dari marga ini, memiliki nama yang mengacu pada keberadaan sebatang kayu besar yang dulunya berdiri tegak di tengah-tengah dusun ini.

Sayangnya, kayu itu kini telah lenyap, meninggalkan jejak sejarah yang menceritakan keberadaan dan kepergiannya.

7. Perigi

Perigi, nama yang mungkin terdengar sederhana, sebenarnya memiliki cerita tersendiri.

Dusun ini dinamai setelah adanya perigi, sebuah kolam air, yang menjadi ciri khas pada saat pembentukannya. Selain itu, nama Perigi juga merupakan hasil pindahan dari sebuah dusun di Pematang Sidahutang.

BACA JUGA:50 Kosa-kata Bahasa Asal Musi Banyuasin Apa Saja? Yuk, Kita Pahami!

8. Kotaraya

Kotaraya, dusun yang sebelumnya ramai sebelum bencana banjir besar, kini menjadi bagian dari marga Kayuagung.

Perpindahan dusun ini mencerminkan adaptasi dan ketahanan masyarakat setempat dalam menghadapi perubahan alam.

9. Kedaton

Kedaton, yang berdiri di atas tanah yang dahulu bernama Talang Kedaton, menggambarkan kekokohan dan kemegahan masyarakat setempat.

Nama ini menjadi saksi bisu dari transformasi dan evolusi tempat tersebut dari masa ke masa.

Dengan kisah di balik nama-nama dusun ini, masyarakat Kayuagung tidak hanya menjalani sejarah mereka tetapi juga merayakan warisan budaya dan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap nama.

BACA JUGA:Mengelilingi Wisata Budaya di Desa-Desa Terpencil di Sumatera Selatan: Menyimpan Cerita & Warisan Tak Ternilai

Dusun-dusun ini bukan hanya sekadar nama, melainkan warisan hidup yang terus hidup dan berkembang bersama komunitas yang mendiaminya. **

Kategori :