Periode 1910-1942 menjadi puncak pertumbuhan teh per tahun per hektar, mencapai rata-rata 6.3%.
BACA JUGA:Sepeda dan Kopi, Keunikan Rasa di Aroma Tjantik! Tempat Nongki Unik di Tengah Kota Palembang
Pada masa ini, perluasan perkebunan terjadi di Selatan Priangan, meskipun menghadapi krisis ekonomi pada tahun 1918 dan depresi ekonomi pada 1918-1921.
Seiring menjelang Perang Dunia II, perdagangan teh memberikan keuntungan besar bagi pemerintah kolonial, dengan 324 perusahaan beroperasi, 78% di antaranya berlokasi di Jawa Barat.
Sejarah teh di Indonesia adalah kisah panjang perjalanan, dari tanaman hias di Batavia hingga perkebunan besar yang mendominasi lanskap pertanian di berbagai wilayah, memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi dan sejarah kolonial Indonesia.