SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Lawang Borotan, yang pada awalnya dirancang menjadi destinasi wisata unggulan di Palembang, kini terabaikan dan ditumbuhi semak belukar.
Merupakan bagian sejarah sejak masa Sultan Mahmud Badaruddin I, Lawang Borotan memiliki nilai historis yang tinggi.
Namun, sayangnya, keberadaannya tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, sehingga terbengkalai dan terlupakan.
Pintu keluar Sultan Mahmud Badaruddin II saat akan diasingkan ke Ternate, Lawang Borotan, kini menjadi saksi bisu dari ketidakpedulian terhadap warisan sejarah.
BACA JUGA:Sejarah Desa Lumpatan, Ada Cerita Jejak Ikan di Tepi Sungai Musi Banyuasin
Meskipun sempat dilaunching sebagai destinasi wisata pada tahun 2019, namun setelah itu, tidak terdengar lagi kabar atau promosi yang mencolok.
Menurut sejarawan Palembang, Vebri Al-Lintani, Lawang Borotan adalah bagian integral dari Benteng Kuto Besak (BKB) dan memiliki peran signifikan dalam sejarah Palembang.
"Lawang Borotan menjadi tempat keluar ketika Sultan Mahmud Badaruddin II akan diasingkan ke Ternate.
Ini bagian dari sejarah juga," ujarnya dengan penuh penyesalan.
Vebri juga menyoroti kurangnya kepedulian dari Pemkot Palembang terhadap pelestarian warisan budaya.
Dia mengungkapkan bahwa Pemkot tidak memiliki kemauan politik yang kuat untuk membangun basis budaya Palembang Darussalam, meskipun menjadi jargon Walikota saat ini.
Keberhasilan pengembangan destinasi wisata, menurutnya, tidak hanya diukur dari aspek ekonomi semata, melainkan juga sejarah dan budaya yang melekat.
"Pemkot tidak konsen terhadap satu masalah.