SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Kota Pangkalan Balai, yang telah menjadi ibukota Banyuasin selama 12 tahun, akhirnya mengukir identitas uniknya melalui Gerobak Sapi.
Sebuah landmark yang menggambarkan sejarah panjang alat transportasi tradisional masyarakat setempat, mulai dari tahun 1600 hingga tahun 1970.
Keberadaan Gerobak Sapi ini menjadi simbol kekayaan budaya dan sejarah kota, menjadi satu-satunya di Indonesia.
Pencapaian ini tidak terjadi begitu saja. Sebuah proses panjang dimulai dengan sebuah workshop tentang landmark kota Pangkalan Balai.
Hasilnya, Gerobak Sapi diakui dan dipilih sebagai landmark yang mewakili keunikan dan keindahan kota.
Inisiasi ini berlangsung selama audisi landmark yang dimulai pada tanggal 1 Mei 2014 dan berakhir pada 31 Juli 2014.
Delapan peserta dari berbagai daerah seperti Jokja Karta, Palembang, Klaten, Bantul, dan Banyuasin sendiri berpartisipasi dalam audisi tersebut.
Ardian Adam Mauladi dari Jokja Karta keluar sebagai juara pertama, disusul oleh Agung Bahari dari Palembang sebagai juara kedua, dan Cipto Nugroho dari Jokjakarta dan Klaten yang meraih juara ketiga.
Hadiah bagi para pemenang diserahkan oleh kepala Dinas dan disaksikan oleh tokoh-tokoh adat Pangkalan Balai serta Bupati Banyuasin.
Meskipun para pemenang sudah menerima penghargaan, landmark yang mereka perjuangkan masih menunggu waktu yang tepat untuk diresmikan.
Kepala Plt Dispora dan Pariwisata Banyuasin, Sofran Nurozi, menjelaskan bahwa selain menunggu anggaran yang memadai, pihaknya juga mencari tempat yang strategis untuk meletakkan landmark tersebut.