Meskipun ada penentangan dan pro-kontra terkait aksi ini, para pendukungnya bersikeras bahwa ini adalah langkah efektif dalam mengecam tindakan-tindakan yang dianggap melanggar hak asasi manusia di Palestina.
BACA JUGA:36 Jurnalis Tewas di Perang Hamas-Israel. Adakah Jurnalis Indonesia?!
Aksi boikot juga memunculkan perdebatan seputar isu agama dan diskriminasi.
Sejumlah pengguna Twitter menyoroti ketidaksetaraan dalam perlakuan terhadap suku atau agama tertentu, sambil menunjukkan perlunya kesadaran akan isu ini dalam menyusun strategi aksi boikot yang efektif.
Dengan semakin meluasnya gerakan ini, pertanyaan etika dan politik mengenai boikot produk pro-Israel menjadi perbincangan hangat di dunia maya, menciptakan tanda tanya mengenai efek jangka panjang terhadap hubungan ekonomi dan politik antarnegara.