Sejarah Kontroversial Ethereum Classic: Dari Peretasan The DAO hingga Terbentuknya Ethereum Alternatif

Kamis 07-12-2023,21:57 WIB
Editor : Dio Nidas

Sejarah Kontroversial Ethereum Classic: Dari Peretasan The DAO hingga Terbentuknya Ethereum Alternatif

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Dalam rentang waktu yang singkat, Ethereum Classic (ETC) dan blockchain Ethereum (ETH) telah menuliskan sejarah yang kelam dan kontroversial di dunia blockchain.

Sebuah bab baru di dalam kisah ini sedang dalam proses pembentukan, dengan core developer Ethereum Classic mempersiapkan upgrade terbaru mereka, yang dijuluki "Spiral", dengan tujuan meningkatkan kompatibilitas dengan blockchain Ethereum.

Upgrade terbaru ini membawa kita kembali pada kenangan sejarah yang mengguncang, di mana Ethereum Classic muncul sebagai hasil dari hard fork kontroversial terhadap blockchain Ethereum pada bulan Juli 2016.

Keputusan ini, yang secara paradoks menjauh dari prinsip "irreversible" blockchain, diambil setelah peretasan monumental terhadap proyek DAO (Decentralized Autonomous Organization).

BACA JUGA:Peluang dan Tantangan Baru Dunia Kripto! Pandangan dari Kepala Pengembangan Bisnis Global Coinstore

Saat itu, Ethereum sedang berada dalam tahap perkembangan yang rawan, dengan teknologi blockchain yang masih muda dan sekelumit penggemar.

Ethereum, yang lahir dari visi Vitalik Buterin pada November 2013, ditujukan untuk merevolusi dunia blockchain dengan memungkinkan pembuatan aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan smart contract.

Namun, pada bulan April 2016, proyek revolusioner bernama "The DAO" diluncurkan di blockchain Ethereum, membangkitkan harapan besar.

The DAO, sebuah dana investasi terdesentralisasi, menarik perhatian komunitas dengan menggalang lebih dari 12 juta ETH dalam waktu sebulan melalui crowdsale.

BACA JUGA:Microstrategy Meneliti Potensi Keuntungan Lebih Besar dengan Ethereum Daripada Bitcoin, ini Alasanya!

Namun, kegembiraan tersebut berubah menjadi kekacauan ketika sebuah kerentanan dalam source code memungkinkan peretas untuk menguras sekitar 3,6 juta ETH (senilai sekitar US$50 juta pada saat itu) pada 17 Juni 2016, menciptakan catatan sebagai peretasan kripto pertama di dunia.

Komunitas Ethereum terpecah dalam memutuskan langkah selanjutnya. Sebagian mendukung soft fork untuk mengembalikan dana yang dicuri, sementara yang lain menekankan prinsip "code is law" tanpa perubahan kode.

Dari pertentangan ini muncul Ethereum Classic, sebuah blockchain terpisah yang mempertahankan sejarah transaksi Ethereum asli tanpa terpengaruh oleh soft fork.

Kategori :