SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) meletus dalam erupsi eksplosif pada 3 Desember 2023, menciptakan pemandangan menakjubkan dan menyemburkan api yang menarik perhatian publik.
Namun, fokus saat ini tidak hanya pada spektakuleritas erupsi, melainkan juga terpaut pada sebuah monumen yang menyimpan kenangan pilu di kaki Gunung Marapi,Tugu Abel Tasman.
Bagi para pendaki yang telah menjelajahi puncak Merpati, Tugu Abel Tasman bukanlah sekadar penanda jalur.
Di balik keindahannya, tugu ini menyimpan kisah tragis seorang pendaki bernama Abel Tasman yang meninggal pada 5 Juli 1992.
BACA JUGA:Sejarah Bendera Merah Putih Indonesia! Lambang Kemerdekaan yang Meriah dan Bersejarah
Abel, bersama kelompoknya, menempuh perjalanan mendaki Gunung Marapi dengan semangat tinggi.
Namun, takdir berkata lain saat mereka mencapai Puncak Merpati.
Pagi itu, Gunung Marapi terlihat cerah dan damai.
Namun, keadaan berubah drastis ketika gemuruh dari arah kawah mulai menggema.
Asap hitam dan letusan keras mengikuti, membuat para pendaki terkejut.
Hujan batu panas melanda, dan dalam detik, Abel menjadi korban dari kejadian mencekam tersebut.
Alumnus SMA 6 Padang itu tewas seketika, meninggalkan duka mendalam di hati rekan-rekannya.
Sehari setelah kecelakaan tragis itu, tim SAR dan para pendaki berusaha keras untuk mengangkat dan mengevakuasi jasad Abel Tasman.
BACA JUGA:Sejarah Bendera Merah Putih Indonesia! Lambang Kemerdekaan yang Meriah dan Bersejarah