iklan header

Indeks Bisnis UMKM BRI Q3-2025: Ekspansi Berlanjut, Optimisme Pelaku Usaha Semakin Meningkat

Indeks Bisnis UMKM BRI Q3-2025: Ekspansi Berlanjut, Optimisme Pelaku Usaha Semakin Meningkat

Indeks Bisnis UMKM BRI Q3-2025: Ekspansi Berlanjut, Optimisme Pelaku Usaha Semakin Meningkat.gbr.BRI--

Hal ini tentu akan berdampak pada kemampuan pebisnis UMKM untuk membayar angsuran pinjaman tepat waktu.

BACA JUGA:Dukung Program Strategis Pemerintah, BRI Terima Penghargaan dari Kementerian IMIPAS

BACA JUGA:Butuh Dana hingga Rp 500 Juta? Ini Perbandingan Lengkap Pinjaman Non KUR BRI dan Mandiri 2025

“Sementara itu, kegiatan investasi masih meningkat sejalan dengan ekspektasi kegiatan usaha yang akan membaik ke depan.

Menyongsong Q4-2025 indeks ekspektasi semua komponen menguat karena kemungkinan adanya peningkatan permintaan pada perayaan Nataru, belanja pemerintah yang makin pesat pada akhir tahun, dan prospek pertumbuhan ekonomi yang tetap baik,” ucap Akhmad

Dari segi sektoral, Indeks Bisnis UMKM juga secara umum masih berada pada zona ekspansif, meskipun beberapa sektor mengalami perlambatan.

Sektor konstruksi mencatat kinerja paling kuat (112,0), ditopang semakin maraknya proyek pemerintah dan swasta menjelang akhir tahun. 

BACA JUGA:BRI Beri Angin Segar: Pinjaman Non KUR Bunganya Ringan Tanpa Agunan, Bagi Guru Bersertifikat Pendidik

BACA JUGA:Cek Tabel Angsuran Non KUR BRI 2025: Mulai Rp10 Juta sampai Rp500 Juta, Bunga Gak Bikin Nangis

Sektor pertanian juga menunjukkan akselerasi ekspansi seiring harga input yang terjangkau dan musim kemarau basah yang meningkatkan produktivitas pada tanaman padi dan hortikultura.

Ditambah dengan harga jual produk pertanian yang menarik mendorong omset usaha pun membaik.

Sementara itu, sektor pertambangan masih ekspansif karena meningkatnya permintaan pasir, batu dan galian tanah dari sektor konstruksi.

Namun ekspansi sektor ini melambat, karena curah hujan yang tinggi di beberapa daerah dan adanya regulasi beberapa Pemda yang membatasi penambangan pasir.

Selanjutnya, beberapa sektor seperti industri pengolahan, hotel dan restoran, perdagangan, serta pengangkutan mengalami perlambatan atau kontraksi akibat normalisasi permintaan pasca HBKN, kenaikan harga input, daya beli masyarakat yang masih lemah, serta persaingan usaha yang semakin ketat.

BACA JUGA:Pinjaman Non KUR BRI 2025: Modal Cepat Rp 10 hingga 100 Juta Tanpa Ribet!

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: