Isuzu Panther Reborn: Raja Diesel dengan Konsumsi Solar Hemat
Meski Isuzu Panther Reborn mampu bekerja dengan solar berkualitas rendah berkat lapisan DLC di piston, penggunaan solar premium tetap memberikan performa stabil-Foto: IST-
SUMEKS RADIO - Isuzu Panther Reborn, yang kerap dijuluki sebagai “Raja Diesel”, tampil sebagai salah satu MPV diesel paling irit di kelasnya.
Data penggunaan menunjukkan konsumsi bahan bakar antara 12 hingga 15 km per liter untuk pemakaian harian campuran kota dan luar kota.
Varian Grand Touring mencatat efisiensi tertinggi hingga 14,3 km/liter dalam kondisi ideal, sementara LS Turbo berada di angka 12 km/liter.
Varian lain seperti LS Hi-Grade mencatat 10 km/liter. Pengujian nyata di jalan raya menunjukkan hasil 12,4 km/liter di area perkotaan dan hingga 14,1 km/liter di jalan tol.
BACA JUGA:Pajak Mobil Bekas Isuzu Panther vs Toyota Innova Reborn Desember 2025
BACA JUGA:Mobil Mesin Diesel Bandel, BBM Super Irit: Ada Isuzu Panther Reborn Lho!
Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
Konsumsi bahan bakar Panther Reborn dipengaruhi oleh beberapa faktor: gaya mengemudi, beban kendaraan, kualitas solar, serta perawatan rutin.
Direkomendasikan penggunaan solar berkualitas tinggi seperti Dexlite atau Pertamina Dex, serta penggantian filter solar setiap 10.000 km.
Dengan tangki berkapasitas 55 liter, jarak tempuh maksimal dapat mencapai 770–990 km per pengisian penuh.
BACA JUGA:Selain Isuzu Panther dan Innova Reborn, Ini Daftar Mobil Diesel Legendaris Indonesia
BACA JUGA:Isuzu Panther Reborn vs Grand Touring Lama: Mana Lebih Hemat dan Nyaman?
Perbandingan Konsumsi Per Varian
| Varian | Konsumsi (km/liter) |
|---|---|
| Grand Touring | 14,3 |
| LS Turbo | 12 |
| LS Hi-Grade | 10 |
| LV/LM Smart | 9 |
| Generasi Awal | 12 |
Mesin 4JA1 2.5L diesel turbo menjadi andalan Panther Reborn, terkenal tangguh dan hemat, menjadikannya pilihan ideal untuk kebutuhan transportasi harian maupun jarak jauh.
Pengaruh Kualitas Solar
Kualitas solar memegang peran penting karena mesin diesel sangat sensitif terhadap cetane number, kemurnian, dan kandungan air atau kontaminan.
Penggunaan solar berkualitas rendah seperti Biosolar dapat menurunkan efisiensi pembakaran, menimbulkan asap hitam, membuat tarikan berat, dan meningkatkan konsumsi hingga 15–20% dibandingkan solar premium seperti Dexlite atau Pertamina Dex.
Dampak Negatif Solar Berkualitas Rendah:
-
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
