Kapan Isuzu Panther Kalah dari Toyota Kijang? Begini Evolusinya dari Generasi ke Generasi

SUMEKS RADIO - Isuzu Panther dan Toyota Kijang sama-sama tercatat sebagai ikon mobil keluarga Indonesia. Keduanya tumbuh dari kebutuhan masyarakat akan kendaraan serbaguna yang tangguh, murah perawatan, dan sanggup mengangkut banyak penumpang.

Namun perjalanan keduanya berakhir berbeda: Kijang terus berevolusi hingga melahirkan Kijang Innova.

Sementara Panther berhenti produksi setelah bertahun-tahun mempertahankan identitasnya sebagai mobil diesel irit dan bandel.

Akar Sejarah: Dari Mobil Kotak hingga MPV Modern

Toyota Kijang memulai debut pada akhir 1970-an sebagai kendaraan serbaguna yang sederhana.

BACA JUGA:Isuzu Panther Reborn: Raja Diesel dengan Konsumsi Solar Hemat

BACA JUGA:Pajak Mobil Bekas Isuzu Panther vs Toyota Innova Reborn Desember 2025

Dari generasi ke generasi, konsepnya berubah menjadi MPV keluarga yang semakin nyaman dan modern, hingga akhirnya bereinkarnasi menjadi Kijang Innova dengan mesin bensin dan diesel common-rail.

Isuzu Panther masuk pasar pada awal 1990-an sebagai penantang langsung Kijang.

Fokusnya jelas: mesin diesel 2.5 liter yang terkenal irit, durable, dan ideal untuk keluarga maupun usaha. Citra “raja diesel” melekat kuat sejak era itu.

BACA JUGA:Mobil Mesin Diesel Bandel, BBM Super Irit: Ada Isuzu Panther Reborn Lho!

BACA JUGA:Selain Isuzu Panther dan Innova Reborn, Ini Daftar Mobil Diesel Legendaris Indonesia

Era Bodi Kotak: Ketika Keduanya Masih Bernapas Niaga

Pada masa bodi kotak, baik Kijang maupun Panther masih terasa seperti mobil niaga—kabinnya sederhana, suspensinya keras, dan fitur seadanya.

Namun nama besar Toyota membuat Kijang lebih cepat diterima. Jaringan servis yang luas dan ketersediaan suku cadang membuatnya unggul di penjualan.

Sebaliknya, Panther menonjol lewat konsumsi solar yang sangat efisien dan torsi bawah yang kuat—menjadikannya favorit untuk perjalanan jauh dan rute tanjakan.

Sumber: