Kisah 1915: Sejarah Jalur Kereta Api Prabumulih–Kertapati, Hingga Palembang dan Bandar Lampung Terhubung!

Kisah 1915: Sejarah Jalur Kereta Api Prabumulih–Kertapati, Hingga Palembang dan Bandar Lampung Terhubung!

Jalur Kereta Api Prabumulih–Kertapati--

Kisah 1915: Sejarah Jalur Kereta Api Prabumulih–Kertapati, Hingga Palembang dan Bandar Lampung Terhubung!

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Jalur kereta api Prabumulih–Kertapati, sebuah urat nadi transportasi yang menghubungkan Stasiun Prabumulih dengan Stasiun Kertapati, menyimpan sejarah panjang yang dimulai pada tanggal 1 November 1915.

Dibangun oleh Zuid-Sumatra Staatsspoorwegen, divisi dari Staatsspoorwegen (SS), jalur ini memainkan peran vital dalam menghubungkan dua kota penting, Prabumulih dan Kertapati, serta membentang hingga ke Divisi Regional III Palembang.

Pembangunan jalur ini merupakan bagian dari upaya besar menuju konektivitas yang lebih luas di pulau Sumatra.

Pada awalnya, fokus pembangunan diarahkan ke arah Kota Palembang, dan proyek ini dibagi menjadi dua wilayah kerja, yaitu Lampung dan Palembang.

BACA JUGA:Unik dan Kaya! 4 Tradisi yang Masih Bertahan Hingga Kini di Kabupaten Musi Banyuasin, Mari Kita Lestarikan !

Pada tanggal 22 Februari 1927, akhirnya terwujudlah impian tersebut dengan terhubungnya Palembang dan Bandar Lampung, ditandai dengan peresmian segmen ke arah Blambangan Umpu oleh Kepala Jawatan SS.

Jalur ini, menggunakan lebar sepur 1.067 mm, menjadi proyek monumental dengan panjang 529 kilometer.

Keberhasilan ini menginspirasi ZSS untuk menyusun masterplan yang ambisius agar seluruh Sumatra terhubung dengan rel kereta api.

Sayangnya, rencana ini menghadapi kendala serius pada akhir dekade 1920-an, terutama akibat Depresi Besar yang melanda dunia dan menciptakan zaman malaise.

BACA JUGA:R. Ahmad Abusamah, Bupati Pertama Muba dan Kepemimpinannya, Sudah Tau Daftar Nama Bupati Lainnya?

Walaupun rencana ambisius untuk konektivitas Sumatra gagal pada saat itu, kesuksesan jalur kereta api Prabumulih–Kertapati menjadi bukti nyata komitmen ZSS dalam mengembangkan infrastruktur transportasi di wilayah ini.

Jalur ini tidak hanya menjadi sarana vital untuk transportasi penumpang, dengan rute tujuan Kertapati–Lubuklinggau dan Kertapati–Tanjungkarang, tetapi juga menjadi jalur sirkulasi utama bagi kereta barang dan rangkaian panjang kereta batu bara (babaranjang).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: