Betavolt, Perusahaan Rintisan Teknologi China, Sukses Kembangkan Baterai Nuklir Bertenaga untuk Ponsel

Betavolt, Perusahaan Rintisan Teknologi China, Sukses Kembangkan Baterai Nuklir Bertenaga untuk Ponsel

Betavolt, Perusahaan Rintisan Teknologi China, Sukses Kembangkan Baterai Nuklir Bertenaga untuk Ponsel-Foto:google/net-

Betavolt, Perusahaan Rintisan Teknologi China, Sukses Kembangkan Baterai Nuklir Bertenaga untuk Ponsel

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE -  - Perusahaan rintisan teknologi asal China, Betavolt, mengumumkan terobosan besar dalam pengembangan baterai nuklir yang dapat mengisi daya ponsel selama 50 tahun tanpa perlu diisi ulang.

Teknologi revolusioner ini, yang diberi nama BV100, diperkirakan akan tersedia untuk masyarakat pada tahun 2025.

BV100, yang berukuran lebih kecil daripada koin dengan dimensi 15x5x5 milimeter, telah berhasil menghasilkan daya sebesar 100 mikrowatt.

Ketua dan CEO Betavolt, Zhang Wei, mengungkapkan bahwa baterai ini mampu menghasilkan listrik sebanyak 8,64 joule per hari dan 3.153 joule per tahun.

BACA JUGA:Samsung Galaxy A73 5G: Revolusi 'Eco-Pack' untuk Smartphone, Jejak Hijau di Dunia Elektronik!

Produk inovatif ini, setelah melewati tahap masa percontohan, segera akan diproduksi secara massal.

BV100 diantisipasi akan memberikan dampak besar dalam berbagai sektor, termasuk perangkat medis, kecerdasan buatan (AI), sensor canggih, drone, dan robot mikro.

"China telah mencapai inovasi disruptif di dua bidang teknologi tinggi, yaitu baterai energi atom dan semikonduktor berlian generasi keempat.

Hal ini menjadikan China jauh lebih maju dibandingkan lembaga dan perusahaan penelitian ilmiah Eropa dan Amerika," ungkap laman resmi Betavolt pada Senin (29/1/2024).

BACA JUGA:Samsung Galaxy S24 Ultra: Mengukir Prestasi Baru di Dunia Smartphone

Baterai BV100 menggunakan nikel-63 sebagai sumber radioaktif, yang nantinya akan terurai menjadi tembaga melalui jalur beta.

Proses ini melibatkan perubahan atom neutron menjadi proton, yang kemudian memancarkan elektron sebagai sumber listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: