Betavolt, Perusahaan Rintisan Teknologi China, Sukses Kembangkan Baterai Nuklir Bertenaga untuk Ponsel

Betavolt, Perusahaan Rintisan Teknologi China, Sukses Kembangkan Baterai Nuklir Bertenaga untuk Ponsel-Foto:google/net-
Keamanan baterai ini dijamin oleh lapisan pelindung berupa dua pelat berlian tipis, sehingga radioaktifnya tidak akan membahayakan meski digunakan di luar angkasa.
Pada tahun 2025, Betavolt berencana meluncurkan baterai dengan daya sebesar 1 watt. Jika teknologi ini diterapkan secara luas, kita dapat melihat ponsel yang tidak perlu diisi daya selama bertahun-tahun atau drone yang dapat terbang tanpa henti.
Namun, tidak semua pihak sepakat dengan potensi positif dari teknologi ini.
Ilmuwan material di University of Florida, Claudio Nino, menyatakan kekhawatirannya terkait perlindungan tambahan yang mungkin diperlukan, terutama jika baterai ini digunakan pada peralatan yang menghasilkan radiasi, seperti alat pacu jantung dan ponsel pintar.
"Perlindungan di sini sangat penting karena Anda tidak ingin sesuatu dari radioaktif merusak tubuh," ujar Nino.
Meskipun begitu, dia juga menyampaikan keraguan terhadap teknologi baru ini, menyebut ukuran baterai yang sangat kecil dapat mengakibatkan produksi listrik yang sangat terbatas, hanya sekitar 0,01% dari kebutuhan listrik yang sebenarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: