Wisata Religius di Aceh: Menelusuri Pesona dan Keindahan Masjid Raya Baiturrahman

Wisata Religius di Aceh: Menelusuri Pesona dan Keindahan Masjid Raya Baiturrahman

Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh.-foto: dok net-

Pada masa penyerangan Belanda tahun 1873, Kesultanan Aceh menggunakan masjid ini sebagai benteng pertahanan.

Sayangnya, bangunan asli masjid ini terbakar habis saat serangan terjadi.

BACA JUGA:Wisata di Museum Tsunami Aceh: Spot Foto, Edukasi, Simulasi Modern dan 'Space of Fear' yang Menarik

Namun, sebagai permintaan maaf dan untuk meredam amarah rakyat, Jenderal Van Swieten, pemimpin Belanda saat itu, berjanji untuk membangun kembali masjid ini.

Rencana tersebut kemudian terealisasi pada tanggal 9 Oktober 1879 dengan peletakan batu pertama oleh Tengku Qadhi Malikul Adil, imam masjid pertama.

Pembangunan masjid ini selesai pada tahun 1881, tepatnya pada tanggal 27 Desember, ketika sultan terakhir Aceh, Muhammad Daud Syah, sedang berkuasa.

Awalnya, masjid ini hanya memiliki satu kubah dan satu menara.

Baru setelah dilakukan renovasi pada tahun 1935, 1958, dan 1982, jumlah kubah dan menara masjid bertambah menjadi tujuh kubah dan lima menara.

BACA JUGA:Eksplorasi Keseruan Liburan di Pulau Harapan: Snorkeling, Island Hopping, dan Spot Mancing Menarik

Renovasi terakhir terjadi setelah tsunami mengerikan yang melanda Aceh pada tahun 2004.

Masjid ini menjadi satu-satunya bangunan yang masih berdiri dengan kerusakan minimal, yang membuatnya semakin istimewa.

Sejak saat itu, masjid ini terus ditingkatkan keindahannya dan semakin megah.

Oleh karena itu, sangat disayangkan jika Anda berada di Aceh dan tidak mengunjungi masjid ikonik ini.

BACA JUGA:Kampung Tridi, Permata Tersembunyi Bertransformasi Menjadi Tujuan Wisata Unik dan Berwarna

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: