Tanpa AC, Rumah Tempo Dulu Tetap Adem! Ini Rahasianya

Tanpa AC, Rumah Tempo Dulu Tetap Adem! Ini Rahasianya-google: dok net-
4. Atap Berbentuk Perisai atau Limasan
Salah satu ciri khas arsitektur Indis adalah bentuk atapnya yang menyerupai perisai atau limasan.
Desain ini diadaptasi dari rumah tradisional Jawa yang dikenal cocok untuk iklim tropis.
Atap yang miring memberikan ruang antara plafon dan atap, menciptakan penyangga udara yang menjaga suhu ruangan tetap sejuk.
Selain itu, parapet yang mengelilingi atap membantu menyembunyikan peralatan atap, mengurangi beban angin, dan mencegah penyebaran api jika terjadi kebakaran.
BACA JUGA:Tutup Celah dan Gunakan Pemanas untuk Kehangatan Rumah Maksimal di Musim Hujan
BACA JUGA:Karpet dan Permadani, Penjaga Kehangatan dan Estetika di Musim Hujan
5. Dinding Tebal yang Menahan Panas
Rumah-rumah tempo dulu sering kali memiliki dinding yang tebal, dengan ketebalan rata-rata antara 15 hingga 30 cm.
Dinding yang tebal ini terbuat dari bata dan mampu menahan panas matahari agar tidak langsung masuk ke dalam rumah.
Akibatnya, suhu di dalam rumah tetap stabil dan sejuk meskipun di siang hari.
6. Lantai Teraso dan Tegel untuk Menyerap Panas
BACA JUGA:Keunggulan Jendela Ganda: Solusi Cerdas untuk Isolasi Suhu Rumah
BACA JUGA:Ventilasi Optimal: Kunci Kenyamanan Rumah di Musim Hujan
Lantai rumah bergaya Indis biasanya menggunakan material teraso atau tegel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: