Penetrasi Global: BYD Perluas Ekspansi ke Eropa dan Asia Tenggara!

Pabrik ini dibangun dalam waktu 16 bulan dengan kapasitas produksi mencapai 150.000 unit per tahun. 

BACA JUGA:Intip Yuk! Uji Coba 'God’s Eye': Supercar BYD Melaju Tanpa Pengemudi di Lintasan Balap!

BACA JUGA:Waduh! Persaingan Autopilot di Tiongkok: Bagaimana 'God’s Eye' Dibandingkan dengan Tesla dan Xiaomi?

Investasi sebesar US$1,44 miliar ini merupakan bagian dari strategi BYD untuk memperkuat posisinya di pasar Asia Tenggara. 

Selain itu, BYD juga berencana membangun pabrik di Indonesia yang diharapkan mulai beroperasi pada akhir 2025. 

Langkah ini menunjukkan komitmen BYD dalam memperluas jangkauan pasarnya dan memenuhi permintaan kendaraan listrik yang terus meningkat di kawasan ini. 

Strategi Pemasaran dan Teknologi Autopilot

Untuk meningkatkan daya saing, BYD mengambil langkah berani dengan menyediakan fitur autopilot secara gratis di hampir semua model kendaraannya. 

Langkah ini bertujuan menjadikan teknologi mengemudi otonom lebih terjangkau bagi konsumen, khususnya di Tiongkok. 

BACA JUGA:Wahh! BMW dan Mercedes-Benz: Dominasi Merek Premium di Segmen Mobil Listrik!

BACA JUGA:Wow! Chery OMODA E5 Tawarkan Garansi Seumur Hidup untuk Pembeli Pertama, Apa Syaratnya?

Namun, keputusan ini juga menimbulkan reaksi beragam, terutama dari pelanggan yang telah membeli model sebelumnya tanpa fitur tersebut. 

Beberapa merasa dirugikan karena tidak mendapatkan pembaruan teknologi ini. 

Penyediaan fitur autopilot tanpa biaya tambahan ini juga memberikan tekanan pada produsen otomotif lain yang selama ini mengenakan biaya terpisah untuk teknologi serupa. 

Langkah BYD dapat memaksa pesaing untuk meninjau kembali strategi penetapan harga mereka terkait fitur bantuan pengemudi canggih. 

Sumber: